Sunday, April 03, 2011

(150) Surat Untuk Sahabat dan Para Wanita


Surat ini kutujukan pada seorang sahabat yang sedang gundah gulana dan kepada seluruh wanita. Surat ini kutulis dengan sedihku melihat keadaanmu sekarang. Aku tidak menyayangkan apa yang dilakukan oleh seseorang yang kau sebut kekasih padamu saat ini. Yang aku sayangkan adalah keadaanmu saat ini. Terus terang, aku kehilangan dirimu yang kukenal. Yang ceria, yang selalu membagi tawa dan kadang kegilaan kegilaan kecil. Sekarang, yang tampak di wajahmu itu hanya mendung. Kenapa? Segitu hebatnyakah dia hingga mampu menembus benteng air matamu. Ya, boleh saja kau mengatakan aku sok suci, sok gak butuh, sok tegar. Dan disini pun aku mau mengakui bahwa aku tak setegar itu. Tapi sepertinya kita tak perlu kehilangan senyuman kan? Dengan semua yang pernah kulewati, aku sampai ada kesimpulan yang ingin kubagi untukmu. Bahwa lelaki yang pantas mendapatkan airmata kita, para wanita, adalah lelaki dalam garis keturunan keluarga dan suami kita nanti. Orang yang tiba tiba hadir dalam hidupmu, merubah segala prioritas dalam hidupmu, kau biarkan saja dia membuatmu boros serta banjir air mata? Terlalu mudah kawan. Tak pantas dia memperolehnya.

Simple-nya begini, jika cinta itu menyajikanmu kesedihan, tinggalkanlah karena cinta tak pernah membuatmu sedih. Buka matamu sist, dia bukan suamimu. Kenapa harus bersedih ketika tahu dia menggila dan menduakan? Itu berarti dia bukan pria hebat. Karena pria hebat hanya melabuhkan satu cinta. Tentu saja ini akan menjadi lain ketika sudah menikah dan kita kaitkan dengan kebolehan berpoligami dengan kondisi-kondisi tertentu. Yang saya ingin garis bawahi adalah, dia bukan suamimu. Itu saja. Dia tak berhak menyakitimu cinta. Tak ada yang memberinya hak untuk merubah hari hari ceriamu jadi mendung. Ada pepatah begini, seorang pria menjadi dewasa ketika mereka mulai belajar tuk tidak menyakiti wanita, pria yang tahu bagaimana rapuhnya hati seorang wanita. See, dia berarti bukan pria dewasa. Jadi kamu yang harus dewasa.

Sahabat, merelakan itu bukan berarti kamu menyerah. Tapi memang ada hal-hal yang tak bisa dipaksakan. Bangun dong say, jangan bengong tak bersemangat begitu. Percayalah, hidupmu akan jauh lebih positif. Seorang pria dikatakan hebat ketika dia menyadari kehebatan wanita yang dia cintai. Dan kamu itu hebat. Jadi kalau dia memilih memperlakukanmu dengan picik, jelas menunjukkan bahwa dia tidak hebat. Putuskan sesuatu untuk kebaikanmu, jangan paksakan segala sesuatu berjalan sesuai maumu setelah apa yang sekarang tersaji di depanmu oleh laki laki yang mengaku mencintaimu. Cinta tak pernah menyakiti, cinta tak pernah membuatmu sedih.

Hidupmu bukan berakhir disini. Jangan lagi ada airmata untuk seseorang yang tak bisa komitmen dengan apa yang diucapkan. Pria dipegang dari ucapannya. Takdir akan menuntunmu pada pria yang tak mengobral kata, namun lakunya adalah cerminan hatinya. Senyumlah sahabatku, hiduplah seperti yang selama ini aku melihatmu hidup. Aku tahu kau perlu waktu untuk menyembuhkan luka tpi jangan lama lama ya. Aku kehilangan dirimu karena kau asyik dengan airmatamu.

No comments:

Post a Comment