Friday, December 22, 2006

Masa-Masa Kritis

Usia sekarang, katanya adalah usia yang kritis dalam menjaga keistiqomahan dalam berdakwah. Usia yang diliputi banyak masalah yang datang silih berganti. Kalau studinya belum kelar, maka kita direpotkan oleh segala urusan tentang bagaimana segera menyelesaikan skripsi. Begitu skripsi selesai, datang lagi masalah baru, how to start a job. Setelah dapat pekerjaan, mikir lagi, jodohnya gimana?
Begitu seterusnya, tak ada henti masalah memenuhi ruang hati dan pikiran kita. Hal ini memperjelas perbedaan dengan saat masih semester awal atau pertengahan kuliah yang saat itu hanya memikirkan Kuliah dan Dakwah.

Berbagai hal yang dipikirkan itu lantas membuat porsi hidup untuk dakwah secara teknis kadang sediit berkurang, kalau tidak mau dikatakan terabaikan. Untuk itu, ada beberapa tips yang semoga bisa digunakan jika menghadapi rentetan masalah seperti di atas :

1.JANGAN MENUMPUK MASALAH. Segera selesaikan masalah yang ada dan tidak membiarkannya berlarut-larut hingga bom waktu datang meluluhlantakkan semua

2.JANGAN LARI DARI KENYATAAN. Kenyataan datang untuk dihadapi. Yakinlah, if Allah brings you to it, He will bring you through it

3.JANGAN TERLENA DENGAN MASA LALU DAN JANGAN TERBEBANI DENGAN MASA DEPAN. Masa lalu tidak akan berganti dengan terus menerus memikirkannya. Waktu adalah hal yang tak pernah bisa kita putar kembali. Maka terjebak dengan kesuksesan ataupun kegagalan masa lalu sama saja membunuh masa sekarang. Begitupun dengan masa depan. Sesuatu yang belum pasti kejadiannnya, tidaklah harus memenuhi ruang pikiran kita. memelamunkan hal-hal yang belum tentu terjadi. Bermimpilah, bangunlah obsesi-obsesi masa depan tapi setelah itu bergeraklah melakukan langkah-langkah nyata demi obsesi dan impian itu. Ia akan tetap menjadi impian dan obsesi jika kita tetap saja diam dan membebani diri dengan sesuatu yang belum pasti seperti masa depan. Sekaranglah saatnya !!!!

4.JANGAN TERLALU MEREMEHKAN DAN JANGAN PULA TERLALU MEMBESARKAN MASALAH. Permasalahan hendaknya disikapi dengan sederhana tanpa membuatnya menjadi rumit. Kadang, yang membuat kita frustasi itu bukan masalah itu sendiri, tapi sikap kita memandanga serta menyikapilah yang membuat kita frustasi

5.JANGAN SAMPAI BERPUTUS ASA. Seorang mukmin tidak mengenal kata PUTUS ASA dalam kamus kehidupannya. Karena Allah selalu membersamai seorang mukmin meskipun saat itu ia merasa benar-benar sendiri. Sejatinya, we are never alone. Allahu ma’ana

6.MEMPERBANYAK KESIBUKAN. Dengan menyibukkan diri, kita menambah lagi wacana berpikir kita. waktu kita tidak terbuang percuma. Tidak ada kesempatan bagi diri kita untuk bermalas-malasan

7.SERING BERTUKAR PIKIRAN. Setengah dari masalah bisa selesai dengan membicarakannya. Paling tidak, dengan didengarkan, ada separuh beban yang terbagi, perasaan lebih tenang sehingga bisa melihat masalah dengan lebih tenang. Kadang pula, kita jadi bisa melihat masalah dari sisi lain yang terlihat oleh partner kita yang mungkin saja tertutupi oleh keegoisan kita.

8.BERSIKAP TENANG. Ingatlah Allah selalu karena Hanya, HANYA dengan mengingat Allah-lah, hati akan menjadi tenang

No comments:

Post a Comment