awalnya...
kau hanya sebait nama yang kudengar
hanya mendengar dan tak peduli siapa
sebatas satu dari sekian banyak teman maya yang tak pernah bertegur sapa
lalu...
diam diam kau menjelma menjadi cerita dari lisan seorang sahabat
dan sedikit keberanianmu memulai perkenalan
berbagi satu satu cerita dan beberapa tawa
dan lalu di 1 malam...
kita bertemu di antara 2 jalan
tertegun, itu saja reaksi saat itu
sambil bertanya "inikah, Tuhan?"
diam lebih banyak menyapa kita
degup di hati berulangkali menanyakan hal sama
"inikah, Rabb? inikah lelaki yang Kau janjikan?"
dan sejak itu kubawa namamu di doaku
mencari jawaban atas pertanyaan pertanyaan itu
meminta Rabb menuntun jiwaku ke arahmu atau ke arah lain
kubiarkan Rabb mengambil keputusan untuk hidup yang akan kujalani
lalu, beginilah jalan itu
jalan yang kemudian membawaku dan dirimu menjadi kita
2 bulan dari pertemuan di bilangan 3 itu
gagah nian kau langkahkan kaki bersama keluargamu
menuju rumah, memintaku dari keluargaku.
sungguh, itu malam yang membahagiakan
dan kini
4 bulan dari pertemuan kita
di 4 Desember itu
Kau genggam erat tangan pria sejatiku
Pria yang membesarkanku dengan nyawanya
Genggaman tangan yang kokoh
memastikan akan menggantikan beliau
menjagaku dengan nyawamu
dengan akad yang menggoncangkan Arsy Allah
Lelakiku..
begitulah kau kini untukku
kita mulai menulis tinta kehidupan bersama
aku, perempuanmu, disampingmu selalu
dedicated to my lovely husband, Halid Sabban
trima kasih perempuanku,,'
ReplyDeletekau adalah anugrah terindah
dan kau adalah harta yang paling berharga
setelah itu... ruh baru ke 5, 6 setelahnya, 7 kebahagiaan..
ReplyDeletehmm...indah, ebi...semoga selalu menjadi bagian untuk tahu tentang ceritamu...
miss u banget, sist...
miss you too my vheena... dirimu bagian dariku, cinta
ReplyDelete@My Litho : Thank you for loving me