Dua pemuda tangung naik di bus yang telah kunaiki lebih dulu. Yang satu membawa gitar di tangannya, yang satunya membawa biola. Gampang ditebak, mereka adalah pengamen. Benar saja, tidak berapa lama kemudian terdengar nada petikan gitar dan gesekan biola. Saya pun bersikap tidak acuh karena hal seperti ini bukan suasana asing lagi. But wait, perpaduan dua alat musik itu tidak mengiringi suara siapa pun.
Ada yang berbeda dari mereka. Gitar dan biola saja yang terdengar melantunkan lagu-lagu yang berirama sentimentil seperti boulevard dan let it be me. Mereka diam saja, hanya mengiringi para penumpang yang mungkin sedang bernyanyi dalam hati.
Aku terhibur. Bukan karena lagunya, tapi karena keunikan mereka. Mereka membawakan penampilan yang lain dari yang lain. Di saat yang lain datang dengan bermodalkan gitar dan suara ngepas, atau yang lain lagi datang dengan krincingan di tangannya yang menghasilkan nada ke kanan sementara suara penyanyinya ke kiri.
Aku tidak sedang membandingkan dua pemuda ini dengan rekan-rekan seprofesi mereka. Bagaimanapun, setiap mereka punya masalah masing-masing yang harus mereka atasi. Yang menjadi perhatianku adalah keunikan mereka, tampil beda.
That’s what we need. KMBI butuh dakwah yang kreatif. Butuh kemasan-kemasan unik agar banyak yang tertarik dan berkata “that’s my choice”.
Atas pelajaran inilah, dua pemuda ini layak mendapatkan lebihi dari yang biasanya saya berikan. Thanks ya
11 September 05
Saat ingin beruzlah….
No comments:
Post a Comment