Ibumu adalah
Ibunda darah dagingmu
Tundukkan mukamu
Bungkukkan badanmu
Raih punggung tangan beliau
Ciumlah dalam-dalam
Hiruplah wewangian cintanya
Dan rasukkan ke dalam kalbumu
Agar menjadi azimah bagi rizki dan kebahagiaan
(Emha Ainun Najib)
Ibu, kubersimpuh di kakimu walaupun rasanya kakimu terlalu suci untuk anakmu yang penuh noda ini.
Ibu, ku tak tahu apa engkau akan memaafkanku atas segala kesalahanku. Apa air mata itu karenaku?
Ibu, engkau adalah wanita terhebat dalam hidupku. Tak pantas rasanya aku menjadi anak dari wanita sepertimu.
Ibu, aku telah mengecewakanmu. Engkau tak tahu itu. Tapi engkau selalu menyayangiku. Aku sunguh malu
Ibu, aku mencintaimu walaupun jarang kukatakan. Aku menyayangimu walau kadang menyakitimu.
Ibu, engkau adalah udara bagiku. Tanpamu, aku tak bisa hidup
Ibu, maafkan anakmu ini. Kuberjanji, aku akan membayar semua kesalahanku. Kuberjanji membahagiakanmu. Bantu aku bu dengan doamu, agar aku bisa menepati janjiku ini.
Ibu, di hari yang penuh dengan cinta ini, biarkanlah aku hidup dengan kenangan tentang senyumanmu yang tak bisa kunikmati setiap hari jika aku kembali lagi ke tempat yang jauh.
Bu, ingin kumembahagiakanmu, membuatmu bangga sehingga aku merasa pantas untuk bersimpuh dan mencium surga di kakimu.
Cinta ini milikmu, ibu. Binar matamu adalah surga.
Pa, hari ini kulihat sedih dimatamu. Ada apa pa? Apa karena aku?
Pa, di mata itu tidak boleh ada sedih karena dari mata itulah aku temukan keberanian, semangat dalam menjalani hidupku.
Pa, tangan yang kubelai ini, yang kuhirup aromanya adalah tangan yang telah menjadikanku seperti sekarang. Tangan yang telah bekerja dengan susah payah demi kami anak2mu yang tidak tahu diri ini.
Pa, kau inspirator terbesarku. Aku sangat mencintaimu, sangat.
Walaupun aku telah membuatmu kecewa, tapi kau tetap seperti dulu, tidak pernah memarahiku.
Pa, kadang aku berpikir, apa kau tidak memiliki rasa marah dalam hati? Apa kau tidak bisa mengekspresikan marah dan kecewamu?
Pa, jasamu tidak berbalas. Aku berjanji akan membahagiakanmu. Karena dirimulah, aku bisa bertahan sejauh ini. Aku mencintaimu
Di hari indah ini, kumohon maafkanlah diriku. Sertai dan hujani aku dengan doa-doamu. Kau imamku yang terbaik.
Pa, terimakasih atas keikhlasanmu melepaskan aku mewjudkan mimpi dan cita-citaku. Terimakasih karena telah menemani hari-hariku dengan sms-smsmu yang penuh cinta mengingatkanku untuk sholat dan rajin belajar serta mendoakan kesuksesanku.
Pa, rambutmu yangmulai memutih menjadi saksi betapa usiamu terlewati dengan pembuktian cintamu kepada kami. Semoga kami bisa membalas semua cinta itu.
Cinta ini milikmu papa.
Untuk ibu dan papaku, kalian adalah 2 manusia terhebat yang kumiliki. Dari rahim agungmu ibu, dan dari mata air kasihmu apap, aku bisa hadir di muka bumi ini. Kalian berdua adalah nafas kehidupanku. Tak ingin rasanya berpisah lagi.
Lebaran ini, semoga seluruh salahku yang telah kalian maafkan (walaupun aku yakin, maaf kalian tidak tergantung moment apapun), menjadi modalku kembali menjalani hidupku yang jauh dari kalian. Sedih rasanya jika tersadar bahwa waktuku kembali menggapai cita-cita semakin dekat dan it means, waktuku berpisah (lagi) dengan kalian semakin dekat.
Tapi, jika saat itu tiba, aku bisa dengan lantang berteriak “Surabaya, akan kutaklukkan dirimu dengan cinta kedua orang tuaku”
1 Syawal 1426 H, 07.15 pm
No comments:
Post a Comment