Gundah...
Resah...
Galau...
Bersalah...
Menjadi kabut yang menyelimuti ruang hatimu kini
Ranjau-ranjau seakan ditebar dalam dinding jiwa dan pikiranmu
Yang sewaktu-waktu dapat meledak terinjak-injak keadaan yang tak tentu
Hatimu terasa sempit, membuat sesak menghampirimu
Kau butuh udara, namun tak kau dapatkan
Hanya jalan gelap yang kau tapaki
Ada dua cahaya yang menghampirimu
Cahaya satu menghadirkan KEMBANG API untukmu
Cahaya kedua menawarkan sebuah LILIN KECIL
Mana yang akan kau pilih?
Kembang api, dengan cahayanya yang –mungkin-cantik, namun menyakitkan dan sekejap saja dia bersinar
Atau,
Lilin, dengan cahayanya yang –memang- remang, namun dia memberi kehangatan tanpa menyakiti, sepanjang waktu
Hatimu sedang tak berada dalam porosnya
Berdetak tanpa terduga, menyimpang dari irama yang sesungguhnya
Tapi, aku punya keyakinan kau mampu melewatinya
Karena kau paling percaya bahwa ini semua adalah rencana-Nya
Seperti selalu terucap dalam lisanmu
“Tuhan tidak akan membawa kita sejauh ini hanya untuk meninggalkan kita”
Artinya, Tuhan tidak akan membawa kamu pada dua pilihan jika kamu tak sanggup memilihnya
kau adalah Ilalang...
dapat mengatasi musim apapun dan tetap berdiri tegak
malam tanpa matahari atau siang dengan panasnya
Ilalang tetap mampu bertahan
Lenteramu ada dua Jangan biarkan membuatmu gundah
Karena aku yakin, kau lebih kuat dari ini
Karena kau istimewa
**untuk sahabat q yang (mungkin) sedang gundah**
#dari sahabat yang mengerti gundah#
dicomot dari
Sunday, July 31, 2011
Saturday, July 30, 2011
(269) Yang Tersisa
Sampai sudah disini, semua rangkai cerita.
Satu satunya yang tersisa, satu satunya yang jadi perekat
Sudah kuikhlaskan detik ini
Melepas di tempat yang tak mungkin aku atau siapapun temui lagi
Kepingan terakhir itu kini lenyap
Hilang bersama semua hal yang pernah dimiliki
Tak ada sedikitpun, secuil pun sesal
Serpihan itu pergi diiringi keikhlasan yang sangat
Berdamai dengan takdir adalah senyuman
Telah datang takdir yang lain
Memberi warna lain dalam hidupku
Warna yang kuharap akan kekal
Satu satunya yang tersisa, satu satunya yang jadi perekat
Sudah kuikhlaskan detik ini
Melepas di tempat yang tak mungkin aku atau siapapun temui lagi
Kepingan terakhir itu kini lenyap
Hilang bersama semua hal yang pernah dimiliki
Tak ada sedikitpun, secuil pun sesal
Serpihan itu pergi diiringi keikhlasan yang sangat
Berdamai dengan takdir adalah senyuman
Telah datang takdir yang lain
Memberi warna lain dalam hidupku
Warna yang kuharap akan kekal
Friday, July 29, 2011
(268) Disini Lagi
dan saya disini lagi, sebuah tempat saya pernah merajut cinta, tempat saya mencoba menaruh jejak kebaikan, tempat saya pernah belajar sebuah persahabatan dan persaudaraan atas nama Islam.
hampir tidak ada yang berubah. mading masih di tempatnya, perpustakaan masjid masih ada di tempat dulu kutinggal, semua masih sama. hanya satu yang tidak ada. para sahabat yang dulu membersamaiku, sedang melebarkan sayap kebaikan di tempat lain.
duduk disini, memandangi setiap sudut masjid baitul izzah ini, semua momen seperti berputar lagi. bayangan setiap saudara yang hilir mudik dalam masjid juga pelatarannya seperti hadir tiba tiba. masih ada tulisan tanganku di beberapa majalah di masjid, masih ada pohon pohon yang kami letakkan bersama di samping masjid. sumpah demi Allah, aku merindukan mereka dan setiap momen kebersamaan kami.
aku hanya ingin kita tidak saling melupakan. aku hanya ingin kita saling mendoakan. seperti janji janji kita dulu, kita akan selalu bertemu dalam doa doa yang berkejaran di langit.
ada danau yang tergenang di sudut mata mengenang setiap wajah wajah cinta milik kalian, ada pula banyak doa yang terselip juga untuk kalian. bekerjalaha terus kawan. jangan berhenti. kejahatan hanya akan menang jika orang orang baik seperti kalian tidak melakukan apa apa.
Bersabarlah karena para sahabat menorehkan kisah cinta mereka menanti kemenangan yang Allah janjikan dengan darah kesabaran.
Monday, July 25, 2011
Catatan untuk Shindanman
ada resah yang ingin kutekan dengan kuat
dalam dinding hati yang terbiasa bersama
aku percaya ada satu rahasia dariNYA
hingga kita dipertemukan di titik kehidupan yang sama
dan jika kita harus kembali untuk menjalani titik yang lain
itu bukan sebuah kesalahan
tapi sungguh, inilah kebenaran yang harus terjadi
inilah satu satunya takdir yang paling tepat kita jalani
di apa yang kita alami
tak ada persahabatan yang sempurna
yang ada adalah orang orang yang berusaha sebisa mungkin mempertahankannya
sampai jumpa kawan
kita telah petik dawai bersama
resonansi persahabatan kita telah sama
saling ingatkan. saling doakan
biarkan doa doa kita berkejaran di langit
bangga mengenal kalian semua
dalam dinding hati yang terbiasa bersama
aku percaya ada satu rahasia dariNYA
hingga kita dipertemukan di titik kehidupan yang sama
dan jika kita harus kembali untuk menjalani titik yang lain
itu bukan sebuah kesalahan
tapi sungguh, inilah kebenaran yang harus terjadi
inilah satu satunya takdir yang paling tepat kita jalani
di apa yang kita alami
tak ada persahabatan yang sempurna
yang ada adalah orang orang yang berusaha sebisa mungkin mempertahankannya
sampai jumpa kawan
kita telah petik dawai bersama
resonansi persahabatan kita telah sama
saling ingatkan. saling doakan
biarkan doa doa kita berkejaran di langit
bangga mengenal kalian semua
(264) Sekali dan Berarti
Seperti baru kemarin menginjakkan kaki dengan berat hati di Ciloto. Membayangkan akan melewati 5 bulan dengan belajar, terpisah dari keluarga, keluar dari kotak nyaman. Tibalah hari ini, hari mengakhiri 5 bulan itu dengan “berat” juga.
5 bulan memang terlalu lama untuk sebuah pelatihan. Tapi 5 bulan sungguhlah cukup untuk menyatukan 60 kepala, 60 hati dalam satu keceriaan.
Disini ada ilmu yang tentu saja melimpah, ilmu yang sama sekali tidak pernah kusentuh selama ini. Berawal dari pusing mendengar satu persatu istilah di dunia keuangan dan dunia industry hingga akhirnya terbiasa dan bisa bercanda dengan istilah istilah itu. Tapi disini pula, pelajaran kehidupan begitu banyak. Persahabatan yang terjalin dengan segala dinamikanya. Berbagai karakter orang dengan segala problemanya ditemui disini.
Kami, 60 orang yang tak saling mengenal awalnya, lantas kebersamaan setiap hari di sudut sudut hotel lembah hijau ciloto, semakin mengukuhkan kami adalah saudara. 60 orang yang awalnya hanya saling menebak dan membangun image sendiri tentang orang lain, kini kami lebur dan begitu mengenal pribadi yang lain. 59 orang yang tiba tiba saja masuk dalam hidupku memberi warna lain. Bahwa Indonesia itu luas, Indonesia itu kaya, dan yang terpenting adalah ada 59 orang baik di dunia ini.
Banyak hal telah kita lewati. Dari kehilangan, kepergian seorang sahabat, momen momen ulang tahun dan bahkan pernikahan. Ini semua takkan terulang. Karena takdirnya memang begitu. Kalaupun terulang, tak mungkin bisa seindah ini. Ini sekali dan berarti. Hari ini kami akan saling melepas. Kembali ke kehidupan normal lagi. Kembali ke rutinitas lalu dengan semangat persaudaraan yang baru. Mengharukan, tapi itulah perputarannya. Bahkan saat pertama kita ketemu, kita sudah tahu hari ini akan tiba cepat atau lambat. Ada pertemuan ada pula perpisahan. Tapi sejatinya kita bukan berpisah. Kita sedang melebarkan pertemanan dari sekian hektar hotel lembah hijau ciloto menjadi pertemanan seluas Indonesia.
Kita akan saling mengenang, kawan. Apa yang kita lalui bersama selama 5 bulan ini hanyalah awal untuk persahabatan seumur hidup. Saya bangga menjadi bagian dari kalian. Saya belajar sesuatu dari setiap kalian, setiap kalian, per orangnya. Satu hal, persahabatan kita mungkin saja ada yang tergores, marilah melebur. Gugurkan semua saat jabat tangan nanti. Karena tak ada persahabatan yang sempurna. Yang ada hanyalah orang orang yang berusaha sebisa mungkin untuk mempertahankannya.
Sampai ketemu lagi kawan. Di tempat yang berbeda, di kesempatan yang berbeda dalam resonansi persahabatan yang sama. Love you all, shindanman………
Tuesday, July 05, 2011
(244) Menyelamatkan Masa Depan
tulisan ini untukmu teman
atau tepatnya yang mengaku sebagai teman
setiap alasan bisa diterima
hanya karena itu terlontar dari bibirmu
percaya bahwa kata dan pikirmu sejalan
tak pernah sedetik pun kuragu
kutelan mentah mentah setiap ucap
masuk dalam otak tanpa diolah
begitu rapi tersimpan
namun Allah tak pernah tidur, benar benar tak pernah
IA memberitahuku dengan caraNYA
bahwa semua yang kutelan mentah mentah ini hanyalah sampah
Bau busukmu sudah menusuk hidungku
Aku ingin muntah, memuntahkan semua rasa percaya
Melemparkan setiap jengkal pertemanan
Karena teman tak mungkin bisa begini
Aku tak membalas, bukan hakku
Itu hak Allah dan tak akan mungkin kurampas
cukuplah aku dengan doa
doa yang tak kupikir, tapi hatiku yang bicara
tak kupertanyakan lagi takdir
pasti ada alasan kenapa kita bertemu, berteman, lalu begini
yang perlu kuingatkan,
meskipun nanti ada bahagia yang kaurasa
itu semu karena kau memulainya dengan mengabaikan kemanusiaan
Aku maafkan,
karena dengan itu masa depan bisa kuselamatkan
Memaafkanmu adalah hadiah perpisahan dariku
atau tepatnya yang mengaku sebagai teman
setiap alasan bisa diterima
hanya karena itu terlontar dari bibirmu
percaya bahwa kata dan pikirmu sejalan
tak pernah sedetik pun kuragu
kutelan mentah mentah setiap ucap
masuk dalam otak tanpa diolah
begitu rapi tersimpan
namun Allah tak pernah tidur, benar benar tak pernah
IA memberitahuku dengan caraNYA
bahwa semua yang kutelan mentah mentah ini hanyalah sampah
Bau busukmu sudah menusuk hidungku
Aku ingin muntah, memuntahkan semua rasa percaya
Melemparkan setiap jengkal pertemanan
Karena teman tak mungkin bisa begini
Aku tak membalas, bukan hakku
Itu hak Allah dan tak akan mungkin kurampas
cukuplah aku dengan doa
doa yang tak kupikir, tapi hatiku yang bicara
tak kupertanyakan lagi takdir
pasti ada alasan kenapa kita bertemu, berteman, lalu begini
yang perlu kuingatkan,
meskipun nanti ada bahagia yang kaurasa
itu semu karena kau memulainya dengan mengabaikan kemanusiaan
Aku maafkan,
karena dengan itu masa depan bisa kuselamatkan
Memaafkanmu adalah hadiah perpisahan dariku
Monday, July 04, 2011
(243) lima titik
Sunday, July 03, 2011
(242) Selamat Ulang Tahun, Ay
Pagi..
Embun menyapa, matahari bersinar
Demi apa?
Demi senyummu, cantik
Siang..
Matahari meninggi
Teriknya membakar semangat
Demi apa?
Demi nyala semangatmu menjadi berarti
Senja..
Matahari mulai malu malu
Tak pernah istirahat, hanya menepi
Kilaunya memantulkan sinar cantik di laut
Demi apa?
Demi kilatan juang hidup di matamu
Malam..
Bulan menggantung indah di langit
Putih, merendah di antara banyak bintang tapi mempesona
Demi apa?
Demi rendah hatimu yang mempesona
Pagi, siang, senja hingga malam nanti
Matahari, bulan dan bintang tersenyum
Menjembatani banyak doa untukmu
Kesuksesan, kebahagiaan dan segala harapan
Selamat ulang tahun, gagah.
Tetaplah gagah.....
*kado ultah untuk sahabatku Maya Talanila*
Saturday, July 02, 2011
(241) sepotong jejak pikir
sekelabat bayang menggenggam hati
mencoba mengukur kedalaman
meski tak punya cerita
meski tak punya asa
ini dunia yang tak nyata
mengambang dalam duka
meski berharap segelas senyum
juga sekardus tawa
mestinya tak ada cerita itu
tanpa setitik pun pasir yang tergenggam
di awal mungkin tak mudah
pun sulit juga tidak
hanya sepotong jejak pikir
yang entah benar entah tidak
embun selalu hadir
namun matahari akan menyapunya
tapi tak usah khawatir
esok, embun akan kembali
hanya saja, apakah besok kita masih membuka mata?
*papandayan, 2 Juli 2011*
Subscribe to:
Posts (Atom)