Gundah...
Resah...
Galau...
Bersalah...
Menjadi kabut yang menyelimuti ruang hatimu kini
Ranjau-ranjau seakan ditebar dalam dinding jiwa dan pikiranmu
Yang sewaktu-waktu dapat meledak terinjak-injak keadaan yang tak tentu
Hatimu terasa sempit, membuat sesak menghampirimu
Kau butuh udara, namun tak kau dapatkan
Hanya jalan gelap yang kau tapaki
Ada dua cahaya yang menghampirimu
Cahaya satu menghadirkan KEMBANG API untukmu
Cahaya kedua menawarkan sebuah LILIN KECIL
Mana yang akan kau pilih?
Kembang api, dengan cahayanya yang –mungkin-cantik, namun menyakitkan dan sekejap saja dia bersinar
Atau,
Lilin, dengan cahayanya yang –memang- remang, namun dia memberi kehangatan tanpa menyakiti, sepanjang waktu
Hatimu sedang tak berada dalam porosnya
Berdetak tanpa terduga, menyimpang dari irama yang sesungguhnya
Tapi, aku punya keyakinan kau mampu melewatinya
Karena kau paling percaya bahwa ini semua adalah rencana-Nya
Seperti selalu terucap dalam lisanmu
“Tuhan tidak akan membawa kita sejauh ini hanya untuk meninggalkan kita”
Artinya, Tuhan tidak akan membawa kamu pada dua pilihan jika kamu tak sanggup memilihnya
kau adalah Ilalang...
dapat mengatasi musim apapun dan tetap berdiri tegak
malam tanpa matahari atau siang dengan panasnya
Ilalang tetap mampu bertahan
Lenteramu ada dua Jangan biarkan membuatmu gundah
Karena aku yakin, kau lebih kuat dari ini
Karena kau istimewa
**untuk sahabat q yang (mungkin) sedang gundah**
#dari sahabat yang mengerti gundah#
dicomot dari
tulisan ini di buat sebelum makan sahur pertama. :)) hehehe
ReplyDelete**untuk sahabat q yang (mungkin) sedang gundah**
ReplyDelete#dari sahabat yang mengerti gundah#
Dari aku simpati kepada para gundahwan dan gundahwati..
@roe : tumben ente muncul disini
ReplyDelete@tanase : hahahaha... suhu gundah sudah datang
sekali2 muncul too... barang ca eby dong balagu lai deng seng kunjung2 tong pung blog lai. hehehe..
ReplyDeleteoom almas ini suhu gundah gulana. ahaha