"Terinspirasi dari kammi.or.id yang pas banget sama situasi sekarang"
Setiap orang pasti menginginkan kesempurnaan dimanapun dia berada, namun hanya sedikit sekali orang yang bersedia berkorban untuk mewujudkan kesempurnaan yang diinginkannya.
KMBI adalah organisasi yang didirikan oleh manusia, penggeraknya, manusia, anggotanya terdiri dari manusia-manusia, intinya KMBI adalah kumpulan manusia. Suatu keniscayaan organisasi yang didirikan oleh manusia dan digerakkan oleh manusia pasti memiliki kekurangan dan kelemahan,begitu pun dengan KMBI. Untuk itu yang dibutuhkan KMBI adalah orang-orang yang mau berkorban untuk mempebaiki kekurangannya tersebut dan meminimalisir kelemahan yang muncul.
KMBI sama sekali TIDAK membutuhkan orang-orang yang “lari” dari medan pertempuran yang hanya dikarenakan “senjata” yang dimiliki sudah rusak. KMBI tidak membutuhkan orang-orang yang meninggalkan “kapal” hanya karena di dalam ‘kapal’ tersebut terjadi perpecahan, peralatan dalam “kapal” tersebut mengalami kerusakan atau bahkan “kapal” tersebut sudah memilih jalur yang salah dan menyimpang dari tujuan semula. Sungguh sangat egois ketika ada orang meninggalkan “kendaraan” yang mogok atau tersesat, sementara dirinya yang tahu cara membetulkan ‘kendaraan’ tersebut atau tahu jalan yang benar yang bisa dilalui lebih memilih kendaraan lain yang lebih bagus dan berisi sopir dan kenek yang terlatih. Apakah jiwa pengecut itu yang sekarang ada dalam diri pasukan KMBI.
Seandainya hari ini setiap anggota KMBI berfikir egois seperti telah dianalogikan di atas, niscaya dua atau tiga hari mendatang KMBI sudah tidak ada lagi yang tersisa hanya sebuah nama dan mungkin bendera yang usang. Apa yang akan kita katakan kepada Muasis KNBI ? Apakah alasan-alasan sepele tadi yang akan kita katakan sebagai “kambinghitam” matinya KMBI. Niscaya pendiri-pendiri yang sudah bersusah payah mencurahkan segala yang dimilikinya demi berdirinya KMBI serta membangun landasan bagi generasi berikutnya akan kecewa dengan kondisi penerus-penerusnya yang berpikiran “egois”serta memiliki mentalitas yang lemah. Apakah generasi seperti ini yang akan menjadi pemimpin masa depan, yang diharapkan mampu mewujudkan masyarakat kampus yang islami seperti yang tertulis dalam VISI besar kita? Saya rasa bukan, karakter yang dicita-citakan KMBI bukan seperti itu.
Buktikanlah wahai saudaraku bahwa kalianlah mujahid/mujahidah Allah yang akan meneruskan estafet perjuangan pendahulu KMBI dan merebut tongkat estafet dakwah yang mulia ini. Torehkanlah diri kita dalam lembaran sejarah sebagai orang-orang yang sukses melakukan perbaikan bukan hanya sekedar “numpang lewat” atau bahkan hanya sekedar menjadi penonton.
Buat seorang al-akh, jika antum bertanya apa antum masih dibutuhkan oleh KMBI? Jawabannya adalah "TIDAK". KMBI tidak pernah membutuhkan antum, ana atau siapapun. Karena kitalah yang butuh untuk berputar dan berbahagia dengannya. Kembalilah jika antum ingin kembali, kembalilah karena antum memang ingin kembali, kembalilah karena antum butuh untuk kembali. Tapi jika keegoisan itu masih ada, jangan dulu kembali. Habiskanlah dulu seluruh kesenangan antum di luar sana, karena jika antum kembali, tiada lagi kesenangan yang antum rasakan. Memilih di jalan ini, berarti memilih untuk menderita, memilih untuk berkorban, memilih untuk tidak bersenang, tapi itu pun berarti memilih untuk merasakan kebahagiaan hakiki dari janji Allah yang pasti.
Antum boleh memilih kembali atu tidak, karena Allah akan menggantikan antum, ana atu siapapun yang mutung dengan yang lebih baik. Setiap masa ada pahlawannya.
24 Feb 2006
08.45 am
Terpekur membaca SMS seorang ikhwah dan ana marah membacanya
No comments:
Post a Comment