FYI, pertemuan pertama blogger Maluku di tanggal 4 April 2009 di Kafe Seroja. Setelahnya berlanjut dengan banyak kali kopdar formal dan non formal. Lantas inilah saatnya Seroja Part 2, meski bukan di Kafe Seroja tapi dengan semangat yang dulu pernah berkobar di Seroja.
Then, lewat inbox fb, kami pun sepakat bertemu di hari Rabu tanggal 3 November kemarin. pukul 3 sore di Kota Ambon. Mengingat saya yang sedang terdampar di kota Piru yang berjarak 4 jam perjalanan, entah berapa mil laut itu, sudah menyiapkan diri sedari malam untuk mengikuti. Ijin kantor cuma setengah hari sudah kukantongi, ijin tidak mengikuti satu kegiatan di sore hari juga sudah didapat.
Jelang pukul 11, belum bisa meninggalkan kantor karena satu dan lain hal. Setelah menyelesaikan beberapa hal hari itu, berangkatlah kami, saya dan iwan (kerabat yang setia mengantar kemanapun saya pergi), dengan mengendarai sepeda motor menuju Waipirit. Saat itu, sudah pukul setengah dua belas siang. Jika tak ada kendala dalam perjalanan maka saya bisa sampai jam setengah satu dan menumpangi feri Waipirit-Liang jam 1 siang.
Baru saja meninggalkan Kota Piru, kami disambut hujan rintik, kecil, genit. Sisa sisa hujan lebat masih terlihat di jalanan yang basah. Bersyukur kami tidak berangkat jam 11 tadi, karena itu berarti akan kehujanan. Sembari menikmati rintik itu, kami berkelakar bahwa Tuhan juga tahu orang baik yang mau lewat, jadi hujan sudah selesai. Bukan maksud untuk takabbur atau apa, hanya sekedar menyenangkan hati dan berpositive thinking dalam perjalanan.
Hujan yang menggoda tapi tidak mengganggu ini menemani sepanjang setengah perjalanan. Mendekati desa Waisarissa, kami disambut hujan yang lebat yang memaksa kami harus berteduh di halte. Sayangnya, gunung yang sedang kami lewati ini tidak menyisakan tempat yang tepat untuk berteduh. Karena tak ada jas hujan, dan juga tak ada tempat berteduh, sementara halte masih 15 menit lagi perjalanan, mau tidak mau kami harus siap basah. Sesampai di halte, sudah banyak para pengendara sepeda motor yang juga berteduh. Dua puluh menit saya harus menunggu dengan gelisah sambil sesekali melirik jam yang justru bikin stress.
Hujan mereda sedikit, sedikit saja. Saya “memaksa” Iwan yang tanpa jas hujan, juga tanpa jaket, untuk melanjutkan perjalanan. Kembali berteman hujan, kami meneruskan perjalanan hingga Waipirit. Tapi begitulah, saya tidak ditakdirkan bertemu feri. Feri baru muncul pukul setengah dua. Dan biasanya, feri akan tambat di pelabuhan satu jam setengah untuk menurunkan penumpang serta menaikkan penumpang plus kendaraan-kendaraan.
Tiket feri sudah di tangan, namun hitungannya, kalau saya memaksakan diri berangkat, maka saya baru bisa bertemu dengan rekan-rekan blogger jam ½ 6. Dua setengah jam dari jadwal. Hmmm……. Setelah sms dan tlp, dengan sedikit merengek pada om Almas, saya meminta pertemuan diundur lagi. Meski sebenarnya bisa aja sih jalan tanpa saya. And, beberapa menit kemudian, telpon genggamku berdering dengan nama Almas di layarnya. Ia mengabarkan bahwa setelah kontak yang lain, agenda kopdar serius ini mundur 2 hari lagi alias Jumat. Uhuy senangnya, mereka memang menyayangiku *tsah…*
Saya pun kembali ke Piru dengan kembali basah. Hari kemarin judulnya adalah Mandi Hujan dengan rute Piru-Waipirit-Piru.
Terimakasih kepada Om Embong, Om Mamung, Pakde Dharma, Bang Almas dan Bung Semmy yang bersedia mengubah jadwal pertemuannya. Persohiblogan emang top, euy.
Sampai ketemu hari Jumat, dan mengutip kata Caca Ida Azuz “Mari katong bakaringat par ator negeri dan diri ini bae-bae supaya ada guna sadiki”
Catatan :
- Jangan kemana-mana tanpa membawa jas hujan (bagi pengendara sepeda motor)
- Saat posting ini ditulis, sempat terhenti karena bertemu dengan seorang wanita yang luar biasa, menginspirasi dengan tindakan nyata bagi ummat. Wanita yang mampu tertawa saat sedih. Suatu waktu, insyaAllah saya akan menulis tentang wanita hebat ini.
Ebby.. gagaslah pena untuk memahatkan peradaban di tanah negeri tercinta.. beta deng sagala kemampuan akan iko untuk saling tongka blakang..
ReplyDeletesemoga goresan goresan sederhana bisa menyumbangkan perubahan. trimakasih atas segala support ca ida. luv u..
ReplyDeleteterinspirasi banget membaca tulisan ini, seakan dapat melihat dan merasakan sebuah dunia kecil di seberang sana. salam kenal dari Tangerang-Banten :)
ReplyDeletemas andi berkunjung, salam kenal dari dunia kecil ini.
ReplyDeleteaku ikut 365 project lho, mulai hari ini 5 nov 2010. tetaplah menyemangati dan menginspirasi
wah ternyata perjuangan caca untuk kopdar sungguh lumayan berat, semoga ikhlas dan berpahala amiin...
ReplyDeleteakhirnya ketemu jg di jumat sore, alhamdulilah..
oya, armada grup ben yang gimana ya?
alhamdulillah bisa ketemu. Gak berat kok pak sekkom, sudah lama juga gak mandi hujan.
ReplyDeleteArmada ben yang mana ya? *garukgarukkepala*