Seperti biasa, minggu saya tanpa melewatkan tayangan U2 bareng uje dan udin. Dakwahnya bersemangat, santai tapi selalu menjewer. Bikin saya selalu mengucapkan Subhanallah atas indahnya Islam, Alhamdulillah atas semua nikmat dan Astaghfirullah atas segala dosa.
Tayangan hari ini menyisakan satu kalimat yang memaksa otak dan hati ngobrol. Kata Uje tadi, dosa paling pertama, paling tua, adalah sombong. Penyakit hati itu merasa. Merasa paling pintar, paling kaya, paling baik, paling bijak. Tak disadari bahwa saat kita sedang merasa itulah, dosa paling tua masuk ke hati.
Saya tertampar. Masih saja menyimpan bibit bibit dosa itu. Padahal, siapa saya? Apa yang patut saya sombongkan? Betapa iman ini masih jauh dari sempurna. Betapa hari hari saya ada saja tambahan dosanya. Lalu mengapa masih merasa paling?
Kuedarkan ingatan ke banyak orang di sekitar saya. Ada banyak yang lebih. Mereka lebih baik, lebih sabar, lebih pintar, lebih pemurah, lebih penolong, lebih lapang dada, lebih dan lebih....
Banyak yang harus saya perbaiki, tata hati jelang Muharram ini.
jujur, sayah sering begitu ituh..
ReplyDeletemerasa gini gitu dll
ampunilah dosaku Ya Rabb..
makasih bay dah berbagi dan mengingatkan..
*kapan kopdar..?? hihi
hmm... kalo menurut saya setelah sombong adalah iri hati alias dengki, lahirnya setelah sombong :)
ReplyDeleteBener... !
ReplyDeleteDenuzz juga suka acara itu... santai but menusuk dalam bangeeet!...
hehe...
Salam BURUNG HANTU... Cuit... Cuit... Cuit...
setuju sama mbak febry dan mas mamung. saya juga secara tidak sadar sering termasuk dalam golongan orang sombong :(
ReplyDelete*susah sekali untuk menghindar dari dosa yg kata uje dosa paling tua*
btw saya blogroll ya mbak febry..makasih :D
@mung : pak sekkom agendakan saja. kami menyesuaikan
ReplyDelete@kang andi : setuju kang. semoga kita bs pandai jaga hati
@denuzz : sejuk sejuk dan menjewer. santun dan berhikmah
@v : saya apalagi, sering khilaf. saya jg link ya.
Subhanallah...
ReplyDeleteKlo abis baca begini ... hawanya rindu banget ma lebaran :D~
(kembali ke fitrah)
iya ya ~meleleh~
ReplyDelete