Friday, July 21, 2006

Lumpur LAPINDO

Hari ini aku&rekan2 KMBI bersama rombongan dari UKKI UPN ikut dalam kunjungan YPU (Yayasan Peduli Umat) ke daerah pengungsian korban Lumpur Panas Lapindo. Perjalanan 1 1/2 jam dari kota Surabaya, akhirnya sampailah kami ke tempat pengungsian tersebut.

Setelah mempersiapkan segala sesuatu, kami membagi tim menjadi 2 bagian. Ada yang tetap di lokasi untuk lomba menulis surat untuk Lapindo. Tim yang lain ke beberapa sekolah untuk lomba yang sama. Aku memilih yang ke sekolah.
Kepolosan anak2 itu yang senyum di kala rumah mereka tergenang lumpur. Bincang2 dengan mereka, ternyata ada satu persamaan. Setiap mereka, selama masih bersama orang tua mereka, mereka tidak peduli di rumah atau di pengungsian, bagi mereka sama saja. Asalkan ada orang tua mereka di sampingnya.

Keadaannya begitu memprihatinkan. Lumpur masuk ke dalam rumah-rumah setinggi kaki. Entah sampe kapan mereka akan ada di pengungsian itu. Pergi dan pulang sekolah, mereka diantar dan dijemput oleh truk angkatan. Memprihatinkan tapi mereka tertawa. Mungkin air mata mereka telah habis. Mungkin mereka sudah mulai menerima pengungsian sebagai dunia mereka.

Sayangnya, saat adzan dhuhur di pengungsian, musholla yang mereka buat di tempat itu hanya dipenuhi oleh orang tua perempuan dan orang tua laki-laki. Mereka yang shalat sudah sepuh. Tidak satu pun aku lihat pemuda yang shalat berjamaah di musholla itu selain kami. Masih tidak bisakah mereka melihat kuasanya Allah? Masih tidak sadarkah mereka bahwa mereka, kita, kami harus kembali? Ya Allah, jangan jadikan kami orang-orang yang lalai. Yang tidak bisa mengambil hikmah dari setiap pelajaran yang Engkau tunjukkan.

Sisi lain dari kunjungan itu, aku melihat para ikhwah yang bekerja di YPU. Subhanallah, karena mereka bisa bekerja di tempat yang kondusif. Mereka bisa mencari maisyah dengan tetap berada di jalur dakwah, dekat dengan para ikhwah dna tidak kehilangan idealisme serta prinsip. Senang rasanya jika kita bisa bekerja tapi tetap bisa selamanya bersama dunia ikhwah.

Tapi, bagi ikhwah yang tidak bekerja di dunia ikhwah, bersabarlah. Dimanapun engkau, dimanapun kita, berkontribusilah untuk perubahan.

No comments:

Post a Comment