Hujan mengguyur kota Piru tanpa belas kasihan. Langit yang mendung sedari pagi dan gerimis sejak siang, tiba tiba saja seperti menurunkan bergalon galon air. Tanpa ampun, disertai gemuruh yang sempat membuat ketakutan..
Dan saya masih sendiri di rumah perantauan. Semakin menegaskan galau atas jauhnya jarak.. Aku butuh keluarga ada disini bersamaku. Menyajikan kebingungan ke hadapan mereka lalu mencari solusi bersama.
Terkaget oleh dering hp dengan nomor tak dikenal. Begitu diangkat, ternyata suara sahabat di jalan Allah yang lama tak berkomunikasi. Berawal dari membaca status fb-ku yang bernada galau, ia menanyakan kabar dan ada apa gerangan. Speechless, seseorang di belahan bumi jawa sana memutuskan menjadi telinga untuk kebingungan dan kerisauanku.
Persahabatan di jalan Allah memang abadi dan sudah berkali kali kubuktikan. Semoga jadi salah satu obat galauku..
semangat...semnagt...jangan gundah terus hehehe
ReplyDeletesaya gak gundah kok, tapi galau. hehehe...
ReplyDeleteNikmati aja kondisi yang ada. Mari berdamai dengan keadaan yang dihadapi. Salam
ReplyDeleteSalam kenal :)
ReplyDeleteMemang sulit ketika kita harus jauh dari rumah. Bersabar saja dan terus semangat! :D
^____^
ReplyDeleteikutan komen aja ah :D
apa kabar beb..? sehatkah..?
ReplyDeletesemangattt... *klasik ya? :D