Dakwah adalah pekerjaan yang mematahkan tulang punggung. Saya yakin, setiap orang yang telah memilih hidup di jalan ini sudah mengetahuinya, dan juga pada saat yang bersamaan ketika ia tahu tentang hal ini dan ia memutuskan untuk tetap di jalan ini, maka berarti ia telah merelakan punggungnya untuk patah. itu yang kupahami dalam dakwah
Seperti pula pemahamanku akan makna sebuah amanah. Ketika kata "IYA" telah terucap saat diberi amanah dakwah maka segala resiko haruslah berani ditanggung. Segala konsekuensinya haruslah berani diambil. Ketika kemudian di saat pelaksanaannya berbenturan dengan amanh yang lain, dalam kapasitas apapun, maka kedisiplinan haruslah tetap dijalankan. Budaya izin saat tidak bisa menghadiri syuro harus digerakkan kembali agar tidak timbul dzhon atau kecewa atau hal2 yang bisa merusak urgensi syuro tersebut.
Saya pribadi sangat bisa memahami jika ada yang tidak bisa hadir dalam sebuah syuro tapi tentu saja dengan alasan yang jelas. Dan aneh jika setiap syuro tidak pernah hadir tanpa alasan yang jelas. Iya kalo cuma satu orang, ini tidak. sebagian besar melakukan hal yang sama.
Lari kemana teori antum tentang amanah? Pergi kemana materi antum tentang adab syuro? Saya sangat tidak bisa mentolerir sikap siapapun yang tidak menepati sebuah janji yang telah disepakati tanpa ada alasan sebelumnya. Sempat saya bangga dan bahagia berada dalam tim ini. Walaupun baru terbentuk 2 bulan, tapi itu 2 bulan yang indah. Namun ketika belakangan ini, satu persatu datang seperti arisan, sungguh saya sangat menyayangkannya.
Saya tidak habis pikir karena kita semua yang tergabung di tim ini, dipilih karena diyakini kapabilitasnya dalam menjalankan amanah yang tidak ringan ini. Dan jika hal-hal seperti ini terus kita lakukan, maka itu berarti kita mendzholimi mereka yang telah mengamanahi kita.
Tidakkah antum sadar bahwa di luar sana, banyak yang menanti kerja kita? banyak yang telah menunggu apa-apa yang sedang kita rumuskan. Perbaikilah komunikasi dan pahamilah tentang amanah ini.
Terus terang, saya sedikit kecewa tapi saya berhusnudz-dzhon bahwa kesibukan antum semualah yang membuatnya seperti ini. Semoga Allah memudahkan segala urusan antum yang membuat antum lupa dengan amanah ini. Kalaupun yang membuat antum lupa dengan amanah ini adalah karena amanah dakwah yang lain, saya kira manajemen waktu kita yang harus diperbaiki.
Sekali lagi saya tegaskan, tolong PAHAMI AMANAH INI. JALANKAN HINGGA SELESAI. BERTANGGUNGJAWABLAH. KARENA ALLAH MELIHAT SETIAP YANG KITA LAKUKAN.
Afwan
No comments:
Post a Comment