BREAK THE RULE? YOU MUST PAY FOR THAT !!!!!!
Kalimat itu saat ini amat tepat mengena diriku. Dengan alasan kepraktisan, aku telah melanggar aturan yang telah dibuat. Dan jika kemudian aku harus membayar atas kesalahan itu, aku terima karena aku memang harus.
"Mbak, maaf tapi data ini harus kami tarik kembali. Jika mbak masih membutuhkannya, mbak bisa datang dan menemui Kepala Bagian Listriknya" Kata Pak Doddy, kabag personalia PT. PEP terdengar seperti guntur
Waktuku tidak banyak dan data yang belum selesai kurekap itu akan ditarik
"Iya Pak, saya yang minta maaf" Kataku menahan gemuruh di dada
Mataku berkaca, air yang tergenang seperti tidak sabar ingin keluar tapi sekuat tenaga kutahan. Aku tak mau menangis di depan pak doddy, ini resiko yang harus kuambil. kucoba menarik napas dalam-dalam. Ucapan-ucapan berikutnya kukatakan dengan suara yang gemetar tapi kuharap pak Doddy tidak menyadarinya.
Setelah semuanya selesai, kulangkahkan kaki pulang. Dalam perenunganku, kusadari sesuatu. Ketika ada aturan yang kulanggar, ketika kedisiplinan tidak kujalankan (hanya karena gak mau ribet), aku harus membayarnya. Aku terima, tidak ada yang kusesali selain keinginan untuk tidak mengulanginya lagi.
Tapi, ini jalan Allah membuatku tersadar tentang aturanNYA dan ganjaranNYA. aku yang melanggar aturan yang dibuat manusia saja, telah mendapat resikonya, i must pay for that. Apatah lagi jika yang kulanggar adalah aturan Allah. Bergidik aku mengingat betapa banyak dosa yang telah kulakukan. Semua anggota tubuhku akan bersaksi tentang dosa-dosa itu dan i must pay for that. Ganjaran dari Allah adalah sebuah kepastian. Cepat atau lambat, di dunia atau di akhirat, kita semua harus mempertanggungjawabkan apa-apa yang telah kita perbuat. Tiada yang bisa menolong kita selain rahmatNYA.
Ya Allah, aku berlindung dari murkaMU. Ampuni segala dosa-dosaku dan jadikanlah hamba termasuk orang-orang yang bertaubat. Aamiiiiin
No comments:
Post a Comment