Kita pernah menangis bersama. Kamu pernah menangis untuk kesedihanku. Dan kali ini, saat kau sedang berbahagia, aku harus bersamamu. Karena aku tahu bagaimana dan apa yang telah kaulakukan agar sampai di titik ini. Maka kuenyahkan keegoisanku, tak kuindahkan pandangan mata teman2 kita yang menatapku saat tiba di rumahmu seakan bertanya “kenapa kamu, bhy?”, atau yang terang2an bertanya “kenapa bhy?
Tidak, ku tak ingin keegoisanku mengecewakanmu. Biarlah mereka sibuk menebak apa yang terjadi padaku. Karena aku hanya tahu satu hal, aku tak boleh mengecewakanmu dengan tidak memenuhi undanganmu, walaupun untuk itu aku akan bertemu dengan orang2 yang akan bertanya dan bertanya. Aku tidak perlu menjawab apapun karena aku memang tidak perlu menjawabnya. Tidak ada yang tahu bagaimana aku selain diriku sendiri. Kau pun tahu itu. aku sudah berusaha, aku sudah mengusahakannya, kita sudah berusaha bersama, kau tahu itu, kau bahkan ada bersamaku di saat-saat sulit itu. ingat kan saat kita nangis berdua di depan PR 2. Dan kalo aku tidak mendapat apa yang kuinginkan, jangan bertanya kenapa, karena ini pastilah yang terbaik untukku. Apa yang kualami ini bukanlah sebuah kesia-siaan, karena aku telah belajar banyak hal.
11 juni 2006
Buat mita, selamat ya say. Thanks for being my friend unconditionally. Afwan tadi gak bisa lama
No comments:
Post a Comment