Kemarin abis beli buku baru, buku Quantum Tarbiyah-nya Solikhin. Tapi tadi malam aku gak kuat bacanya. Buku itu buku yang mampu membuatku menangis pada halaman-halaman pertamanya. Padahal buku itu bukan buku yang dibuat untuk refleksi atau apa, tapi buku yang bertutur tentang mencetak kader serba bisa lewat tarbiyah.
Tapi, halaman pertamanya tentang bidadari spesial pesanan Umar Bin Khattab membuatku malu. Seorang Umar yang tidak perlu dipertanyakan lagi komitmennya tehadap Islam, mendapat bidadari sesuai kehendaknya karena Umar selalu memenuhi kehendak Allah SWT sehingga Allah pun memenuhi kehendak khalifah Umar.
Berkaca pada diri sendiri, aku menuntut banyak hal, meminta banyak dalam setiap doa, berharap segalanya sesuai dengan kehendakku, tapi aku tak pernah memenuhi kehendakNYA. Shalatku biasa saja, tilawahku standar banget bahkan grafiknya gak jelas, lebih banyak turunnya, berbuat baik ke orang jarang, mendzholimi orang lain sering, janji sering tidak ditepati, amanah terabaikan, begitu banyak kulanggar apa yang IA perintahkan dan kuminta IA mengabulkan apa yang aku minta. Benar2 hamba yang tidak tahu diri.
Halaman2 berikutnya tentang perjalanan para perawi hadits dalam mencari hadits semakin membuatku merasa tidak punya muka lagi karena kemalasanku yang mencari ilmu. Aku gak sanggup lagi membacanya. Banyak sekali yang kurang dari diriku. Kututup lembaran itu, kupanjatkan doa dan kukuatkan tekad untuk bangkit dan merubah setiap kelalaianku. Ya Allah, terima kasih telah menyadarkanku lewat buku itu. Terimakasih karena telah mencintaiku.
No comments:
Post a Comment