Bismillah...
Ada yang gak enak hari ini. Tadi pagi jemput dek Ega di bandara, pesawatnya lama banget landingnya. Aku di bandara sudah sejak jam 9. Katanya pesawatnya tiba jam 1.2 10, ternyata gak nongol2. Kira2 15 menit dari jam 9, pahri, my cousin muncul di depanku ikut jemput dek ega. Lagi ngobrol soal keluarga, ada sms dari dek ega yang bilang sudah landing. Alhamdulillah
Tunggu, gak muncul2 juga. Akhirnya ditelpon, katanya lagi nunggu satu karton belum ada. Tapi lamaaa banget. Ada kali 45 menit nunggu satu karton. Begitu keluar, ternyata kartonnya itu gak ada. Astaghfirullah, karton itu gak tau dimana. Sudah buat laporan sih dan katanya kalo mau nunggu sampe jam 1.
Pas aku tanya isi karton apa? Katanya kue kering dari Ambon, sagu plus ikan goreng. ADuuuh, itu kan gue banget. Aku sudah bayangin makan ikan sejak semalam. Sudah bisa juga ngebayangin ibu tadi malam masak ikan itu dan sekarang kartonnya gak ada. Penting banget tuh. Oke, mungkin ada yang mo bilang "cuma ikan ini". Jangan salah, gak ada deh yang nyamain bikinan ibu walau cuma ikan goreng. Apalagi ikan disini gak enak, gak ada rasanya. Makanya setiap ada yang datang, requestku ya ikan goreng. Biarin konyol. Enak kok.
Sekarang sudah jam 5. Tadi mutusin gak nunggu, nanti telp aja dan kalo sudah ada baru ambil di bandara. Tapi ditelpon berkali2 ke Lion Airnya gak nyambung2. Kok bisa ya kesasar? Jelas jelas di karton itu ada tulisan Surabayanya, kenapa bisa ketinggalan di makassar atau malah terus ke Jakarta?
Balikin dong ikanku.
Oh ya, ngomong-ngomong soal kedatangan dek Ega, berarti aku dapat satu amanah baru lagi. Setelah sebelumnya berdua sama dek eya sekarang kita bertiga. Rasanya kayak aku punya 2 anak yang harus aku urus. Gimana gak, kesimpulannya, aku pengganti ibu dan papa buat mereka. Memastikan mereka baik2 saja selama di rantau adalah tugasku. Ini tahun ke 10-ku keluar dari rumah orang tua, menjalani hidup di rantau, dengan itu semoga aku bisa membimbing adek2ku yang baru saja belajar mandiri, seperti ulat yang baru keluar dari kenyamanan kepompongnya menghadapi dunia luar. Dan aku, harus selalu ada di dekat ulat baru itu, hingga sayapnya tumbuh, indah dan dapat terbang sendiri. Bismillah, semoga amanah ini bisa aku jalankan dengan baik.
Ibu, Papa, dengan cinta dan kepercayaan kalian padaku, aku akan bagai mata air bagi mereka. Semoga. Doain eby ya
No comments:
Post a Comment