Bismillah..
Kesedihan mulai mewarnai dunia dakwahku di kampus. Tadi siang, salah seorang mbak yang kucintai karena Allah datang ke kost-an. Ngobrol-ngobrol hingga tiba saat ia menyampaikan rencananya pulang kampung, meninggalkan Surabaya sebelum ramadhan, it means kurang dari sebulan. Hati ini menangis lagi, kucoba membujuknya agar menunggu paling tidak hingga wisudanya nanti, tapi kerinduan berkumpul dengan keluarga sudah memenuhi pikirannya. Kuhargai keputusannya tapi ada yang tergores di hati ini. Apalagi ketika beliau memberitahu bahwa salah seorang mbak yang juga kucintai karena Allah juga akan meninggalkan Surabaya setelah Idul Fitri.
Lagi, aku merasa kesepian. Cerita yang kurangkai dalam kehidupanku bersama mereka terlalu indah. Pernah aku sadari, bahwa ada saat dimana kami harus bergerak maju, dan memilih jalan kami masing-masing, yang tak kusadari, sudah begitu dekat waktu itu tiba. Aku belum siap berpisah dengan mereka.
Ya Allah, bukan aku akan rapuh tanpa mereka, bukan aku akan mundur dari dakwah jika tak ada mereka, tapi aku mencintai mereka dan bukankah setiap cinta ingin selalu bersama yang dicintainya? Maka Ya Allah, teguhkanlah kami di jalan ini. Eratkanlah ukhuwah kami ini. Kami berkumpul karenaMU dan kami pun akan berpisah karenaMU.
Semakin kuat kusadari, bahwa ukhuwah ternyata begitu indah. Semoga jika tiba saatnya nanti kami terpisah, kami akan dikumpulkan kembali oleh Allah di pintu surgaNYA karena fisik kami terpisah, tapi darah kami mengalir di jalan yang sama dan ingin berujung di akhir yang sama.
Mbak anis, mbak ana, eby sayang anti. Eby pernah bilang kan kalo eby sayang? Dan akan selamanya begitu, insyaAllah.
NB : Sebelum di publish tulisan ini, dapat kabar kalo mbak ana sepertinya lebih awal kembali. Awal bulan depan sudah pulang kampung. hik..hik..aku mewek mewek lagi malam ini
No comments:
Post a Comment