Cerita "mbak" tentang kehidupan tarbiyah di awal tahunnya di Indonesia adalah cerita indah yang semakin jarang terulang lagi. Dan malam ini, aku mengetahui sendiri ketika berkumpul dengan ikhwan akhwat dari wilayah lain, bahasa-bahasa yang dipergunakan antara ikhwan dan akhwat sudah semakin akrab dan longgar. Panggil nama sudah biasa. Ya sih, mereka memang seangkatan, tapi ketika hanya manggil nama dan pembicaraannya pun hanya untuk bercanda, jelas bukan akhlaq tarbiyah yang dimunculkan. Wallahu a'lam
Aku rindu zaman dimana cerita indah itu terjadi. Ada kisah indah seperti seorang akhwat yang tidak sadar sudah ditinggal ikhwan karena mereka saling membelakangi ketika ngomon dan ia tidak tahu kalo si ikhwan sudah pergi, sementara ia masih saja ngomong tentang dakwah, atau seperti kisah seorang akhwat yang tidak tau rupa seorang ikhwan yang sama2 di kepanitiaan sampe saat hari H ketika si ikhwan memberi sambutan selaku ketua panitia. Padahal si akhwat adalah bendahara panitiia dan si ikhwan hampir tiap hari selama 2 bulan ke kontrakan akhwat tersebut untuk masalah keuangan, atau kisah-kisah lain tentang betapa terjaganya interaksi ikhwan-akhwat. Aku yakin kisah seperti itu masih terjadi di saat sekarang ini, di suatu tempat. Sama yakinnya dengan keyakinanku bahwa insyaAllah ikhwan-akhwat di masa sekarang ini bisa lebih bijak dan menjaga npola interaksinya, baik dari segi bahasa lisan, tulisan, sms, maupun jenis interaksi lainnya.
Ini bukan kesimpulan dari pergaulan ikhwan akhwat yang ana amati karena apa yang ana lihat itu bukanlah representasi dari keseluruhan sikap kumpulan ikhwan-akhwat yang bagaimanapaun masih bernama manusia, bukan malaikat. Ana yakin, tetap masih ada banyak ikhwan dan akhwat yang bisa menjaga baik sikpa mereka. Bahkan ana punya kenalan mereka yang masih bisa menjaga sikap dengan sangat baik. Semoga ana bisa seperti itu juga.
Kita sama-sama perbaiki diri saja. Karena tarbiyah telah mengajarkan kiat untuk menjadi pribadi-pribadi muslim yang lebih baik dari hari ke hari. Semoga kekeliruan yang mungkin telah dianggap biasa ini bisa segera diluruskan sehingga dakwah kita menjadi lebih berkah. Aamiiiin
No comments:
Post a Comment