Dakwah akan berhasil diusung oleh orang-orang yang ikhlas, yang tidak menodai dakwah dengan hal-hal yang tidak dibenarkan.
Fenomena curhat diantara aktivis dakwah yang berbeda gender adalah fenomena yang harus segera dihentikan. Bagaimana mungkin keberkahan Allah akan turun pada dakwah yang diusung oleh orang yang masih iseng mencoba-coba mengotori hati.
Kasuistik memang dan hal seperti itu sudah terjadi sejak zaman baheula. Yang perlu dilakukan adalah bagaimana menumbukan kesadaran bahwa masih banyak pe-er dakwah yang harus kita selesaikan. Masih banyak problema umat yang harus kita bantu. Masih sangat banyak umat di luar sana yang menunggu kedatangan kita menawarkan keindahan Islam. Sudah terlalu banyak. Jangan tambahi lagi dengan masalah klasik ini. Karena keisengan kita hanyalah menjadi penghalang turunnya keberkahan.
Kita semua tentu setuju bahwa dakwah ini tidaklah mudah. Kita semua tahu itu dan kita tetap saja menyemplungkan diri ke jalan ini. Itu berarti kita telah siap menerima dan menghadapi setiap resiko serta konsekuensi berada di jalan ini. maka ketika timbul sesuatu yang sangat mengganggu pikiran dan perasaan, maka pembina kita, teman se-gender kita ada untuk mendengarkan setiap curahan dan membantu mencari solusi bersama. Di atas semua itu, ada Allh yang selalu ada untuk didengar. Tanpa perlu transportasi untuk bertemu, tanpa perlu jeda waktu untuk berbicara. Kapanpun engkau butuh, kapan punitu, IA ada. Tidak perlu kita mencari aktivis dakwah yang berbeda gender untuk dicurhati walaupun memang secara psikologi, curhat antar gender menyenangkan. Buktinya, banyak yang lebih suka curhat dengan lawan jenisnya, kan?
Tapi, jangan pernah engkau relakan, jangan pernah engkau gadaikan keindahan di jalan ini karena masalah klasik dan tidak bermutu seperti ini. Ayo, kita sama-sama benahi diri untuk lebih menjaga adab interaksi antar ikhwan-akhwat.
Allahu Ghoyatuna............
kepada seorang saudaraku : Sabar ya ukhti. Jangan sampai kekecewaan anti karena hal ini membuat anti mutung di jalan ini.
Kepada para akhwat :Jangan coba-coba iseng. Masih sangat banyak stock akhwat yang masih bisa dicurhati masalah dakwah kampus. Kalaupun ada hal-hal yang harus dikomunikasikan dengan ikhwan, terbatas pada masalah-masalah dakwah yang memungkinkan untuk didiskusikan dalam forum. Bagaimanapun, kita adalah kumpulan manusia, bukan malaikat. Kita punya hati yang tentu saja diberi fitrah kecenderungan terhadap lawan jenis, dalam hal ini kecenderungan kita tentulah seorang ikhwan bukan pria pada umumnya. Begitupun mereka, mereka bukan tidak punya hati. Sepintar-pintarnya mereka menjaga pandangan dari wanita, tetap saja kecenderungan mereka adalah akhwat. Berhati-hatilah saudaraku. Masih banyak pe-er dakwah yang harus kita selesaikan. Jangan lagi tambahi dengan masalah anti yang muncul karena keisengan anti. Saudara-saudara akhwat di kampus anti, atau di kampus lain, masih ada untuk menemani anti bicara, sama-sama kita cari solusinya. Minimalkanlah urusan kita dengan ikhwan. Bukan kaku, bukan pula ekstrim. Tapi upaya untuk menjaga kesucian diri, membuka kemungkinan keberkahan dakwah turun.
Kepada para ikhwan :
Posisi ikhwan sebagai pemimpin dalam setiap wajihah bukanlah sebuah pembenaran untuk jauh berinteraksi dengan akhwat. Jalankanlah tanggung jawab antum dengan baik tanpa harus mencampuri urusan akhwat. Dalam artian, antum bisa saja mencari tahu kondisi akhwat, tapi sebatas gambaran umum. Tidak perlu mencari tahu kondisi detail ukhti A, ukhti B, mengomentari seorang akhwat dengan sebutan kaku, padahal ia hanya berusaha menjaga kefitrahannya, ia hanya berusaha menjaga adab pergaulan.
subhanallah, jazakillah ukhti udah diingatkan. Kata lainnya "jangan main api" kali yah. Btw, itu kan kasusnya antara aktivis dakwah, nah evy ada kasus teman, gmn kalau kasusnya itu misalnya antara laki-laki ammah yang curhat ke akhwat pada awalnya, lalu setelah selang waktu tertentu, si akhwat menyerahkannya ke ikhwan untuk di follow up-i,dan sebaliknya. th gmana ya? soalnya sering kasus yang ada di sekitar kita seperti ini kan? gak ada SBnya, jadi nyapa di sini deh. gimana kabar? sehat kan? bagaimana kabar iman hari ini?:)uhibbuki fillah
ReplyDeleteAna lihat ini sebagai pintu masuk. Jika ada lelaki ammah yang curhat ke akhwat itu karena pemahamannya memang belum terbentuk. Yang bijak harus si akhwat. Dan anti sendiri sudah beri solusi denngan menyerahkan ke ikhwan untuk difollow-up-i. Mengenai selang waktu, sebaiknya tidak terlalu lama, segera saja jadi si ikhwan yang si akhwat serahi amanah baru itu tahunya dari awal, tidak di pertengahan ketika si akhwat menemui jalan buntu. Begitupun sebaliknya. Untuk cari ikhwan yang mau diserahi untuk ditindaklanjuti, si akhwat juga kalo bisa memperhitungkan faktor kesamaan. Kesaman jurusan, kesamaan asal daerha atau kesamaan lain yang lebih memudahkan jalan komunikasi antara si ikhwan denngan ammah itu tadi. Wallahu a'lam
ReplyDeleteAna uhibbuki fillah
Assalaamu 'alaikum,
ReplyDeletePerkenalkan.. ana ikhwan satu alumni STM Telkom Mks.
Ana rasa ada yang harus disampaikan ke anti.. urusan ad-Diin Insya Allah.
Email me to mpadli at gmail dot com.