Thursday, October 27, 2005

Sebuah Kisah lagi Tentang Ibu

Ibu, 3 huruf yang tak pernah selesai dijelaskan keindahannya. Kata yang tidak pernah tuntas pembahasan cintanya. Ini hari kedua aku di rumah. Subhanallah, perasaan ajaib saat aku ada di rumah. Rumah yang selama 8 tahun terakhir ini kudatangi setahun sekali. Ya, ini tahun ke-8-ku meninggalkan rumah sejak aku tamat SMP. Semuanya masih indah dan akan selalu indah. Dan hari ini, ibu, lagi-lagi, membalut kerinduanku yang tak terbendung ini dengan cintanya yang tulus.
Di keluarga kami, ada 3 jenis makanan favorit untuk berbuka, yaitu es kacang, es pisang ijo dan asida. Dan tidak ada yang bisa mengalahkan ibu dalam hal rasa. Hari ini, ibu buat es pisang ijo. Dan yang membuatku terharu, es pisang ijo kali ini adalah yang pertama ibu buat selama bulan ramadhan ini. Padahal ini sudah 10 hari terakhir. Kata adek-adekku, ibu selama ini tidak bisa menyiapkan es pisang ijo karena pulang kerja udah menjelang maghrib, sehingga tidak cukup waktu untuk membuat. Dan kali ini, ibu bela-belain buat karena aku ada di rumah. Ibu, kasihmu membuatku semakin mencintaimu.
Sebenarnya, ADK dari kampus UNPATTI sudah mengundangku untuk ikut berbuka puasa bersama mereka dan anak2 yatim di salah satu panti asuhan dan aku sudah menyanggupinya. Tapi, setelah aku tahu bahwa ibu menyiapkan es pisang ijo karena aku ada, rasanya tidak mungkin aku harus mengecewakannya. Aku pun lantas meminta maaf kepada teman2 ADK dan tetap berbuka bersama keluargaku.
Es pisang ijo hari itu terasa sangat nikmat. Biasanya kalo di surabaya dan aku kangen rumah, aku sering nyari es pisang ijo di pinggir jalan atau di warung. Tapi, tidak ada yang menyamai buatan ibu. Siapapun tidak ada yang bisa membuatnya senikmat ibu.
Ibu, kulihat cinta di matamu saat menuangkan sirup di atas mangkukku. Kulihat bahagia di senyummu saat melihatku memakan buatanmu dan kau pun bertanya “gimana? Enak?”. Satu jawabanku saat itu, “bu, buatan ibu adalah yang ternikmat di dunia”, dan kau pun tersenyum bahkan menyodorkan mangkukmu untukku.
Ibu, kau segalanya untukku. Hatiku telah penuh dengan namamu. I love you, mom.

No comments:

Post a Comment