Sunday, July 29, 2007

My Friend of A Lifetime

Birthday is just another day.
It just changing date on calendar
It just different number in Age identity
What makess it diferent?
If in your birthday,
You have passion to be better than yesterday
(Dariku untuk Santje)

Hari ini, Santje tambah satu usianya. Sayang, dia di Namlea menunaikan tugas jadi tidak bisa ketemu. Tapi, semalam tepat pukul 00:00, doa telah terlantun untuknya.

Santje, di usianya yang sekarang dia sudah sangat memberi warna dalam hidup saya. Sepanjang usiaku, hanya 5 tahun pertama, saya tidak mengenalnya. Setelah itu, sejak saya mulai bersosialisasi dengan orang lain di usia 5 tahun, dia menjadi sahabat pertama saya hingga saat ini.

Di setiap momen, dia selalu ada. Tidak selalu fisik, tapi doanya, sms-nya, suaranya, perhatiannya ada hingga saat ini. Dia yang saya sebut "Friend of a Lifetime" di daftar terimakasih skripsi saya.
Dan di hari ini, ingin rasanya memberi dia sesuatu yang begitu ingin saya lihat ia pakai. Entah kapan Sansay, tapi eby selalu ingin melihatmu dalam balutan muslimah.

Jika setiap orang hanya boleh punya satu kata untuk persahabatan,
maka kataku adalah....
SANTJE

Ready To Work

Back to Work,
I am ready to back.
Sudah kangen sama suasana kantor.
Setelah 15 hari kutinggalkan, sudah ada apa ya?

Sunday, July 22, 2007

Thanks for loving Me

Bismillahirrahmanirrahim..

Alhamdulillah tak berenti saya panjatkan setelah apa yang terjadi seminggu yang lalu. Sebuah ujian yang Allah berikan pada keluargaku, tepatnya padaku.  
InsyaAllah akan kubayar dengan cintaku, walau ku tau tak cukup. 
Kejadian itu paling tidak menyadarkan banyak hal pada saya. Bahwa apa yang kita miliki sekarang, belum tentu akan jadi milik kita selamanya. Bahwa sejatinya kita memang tidak memiliki apa-apa. Semua titipan yang ketika diambil lagi oleh yang menitipkan, tak ada jalan untuk memintanya kembali. Bahwa hanya sampai disini kepercayaan Allah menitipkan yang Ia punya pada kita.

Kejadian itu juga membuatku tau bahwa begitu banyak orang yang mencintaiku, 
yang mengkhawatirkanku. Merindukan aku dan tulus menyayangi aku. Pengalaman hidup mengajariku kepekaan akan ketulusan dan semua yang saya terima karena kejadian kemarin adalah tulus. Meski tetap ada yang bisa saya rasakan ketidaktulusannya, tapi saya tidak peduli. Karena masih lebih banyak orang yang menyayangiku. Ketidaktulusan yang tumbuh karena kepongahan tak akan pernah mendapat tempat di hati dan pikiranku.

Buat Ibu dan Papa, Tante Ade, Tante Dja, Ma Onco, Tante Sum, Caca, Dek Eya, 
Dek Ega, Dek Uni, Ca Ena, Ca Leli, Ca Dja, Ca Erni, Mbak Ratih, Mas Buyung, Abang Jab, Abang Ondy, Bukal, Abang Ari, Abang Bur, Abang Deddy, Abang, Abang Rusdi dan istri, Caca Nipa dan Abang Ipin, Onco Ton, Onco Ju, Ibu Latu dan Ria, Tante Ica, Abang Nyong, Kak Ida, Kak Deda, Tante Ica, Tete Haji sekeluarga di Luhu, Om Malas, Dek Dinda, Dek Nus, 
Dek Putri, Dek Nisa, Dek Vicky, Dek Vira, Laken, Abang Awil, Kak Wace dan yang mungkin terlupa :
Terimakasih, terimakasih, terimakasih atas sebuah tanda manis yang kalian buat di hatiku.

Sunday, July 08, 2007

070707

Tanggal yang cantik, 070707.
Hari ini saya lemparkan sms penyambung silaturrahim ke nama-nama sahabat di phonebook secara acak. Senangnya dapat balasan yang hangat dari mereka. Kembali bertukar kabar, bertanya keadaan.
Jadi tau kalo Mbak Imas dua bulan lalu tepatnya 21 April sudah jadi ibu dari seorang mujahidah. Jadi tau juga kalo Ukhti Wiwin 2 hari yang lalu jadi ibu pula. Trus, Mbak Umi 15 Juli nanti insyaAllah melepas masa lajang. Seorang saudara di Surabaya juga sudah ada kabar mau menyusul 2 minggu lagi. Trus yang di Jakarta lagi bawa dedek dalam perut. Yang di daerah Mojokerto sana sudah ngasih signal mau sebar undangan. Yang di Makassar, satunya bawa dedek, satunya baru aja jadi Ibu dan kali ini Ibu seorang mujahid. Kabar adek2 yang curhat mau sidang, ada yang pusing dengan skripsinya, yang sudah kelar pusing dengan cari kerjaannya. Murid-muridku dulu di STM juga kasih kabar kalo ada guru baru yang gantiin saya. Cantik tapi jahat, kata mereka. Dasar anak2 bandel. Bandel tapi menyenangkan..
Selain berita sukanya, ada juga berita duka bahwa salah seorang teman Remas dulu ditinggal abi-nya tadi pagi. Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Roji'un.

Selain dapat kabar dari mereka, mereka juga menuntut kabar dari aku. Dan pertanyaan dari semua mereka tanpa kecuali adalah "Mbak, ayo dong segera menyempurnakan setengah dien", "Ukhti, kapan nih walimahannya?", "Dek, undangannya kapan?", "bhy, kapan nyusul?"

Ini nih yang bikin males. Bukannya gak mau jawab tapi gak tau mau jawab apa. Istilahnya "Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang ditanya". Saya mau jawab kapan coba? Gak tau kan.. 
Saya cukup punya gambaran tentang seseorang yang nanti mau saya ajak membangun keluarga dunia akhirat. Kapan dia datang, sepenuhnya saya serahkan pada Allah.
Jadi buat yang selalu nanya-nanya ke saya, saya hanya bisa bilang :
Kapan dan dengan siapa, saya tidak tahu. Sepenuhnya saya percayakan padaNYA. Yang saya lakukan hanya menjadi seorang sholehah agar dipertemukan dengan yang sholeh di saat yang tepat menurutNYA

Friday, July 06, 2007

Kangen kost kumat....

Senengnya....
Akhirnya MP3-ku kembali. MP3 yang diservis sejak Desember 2006, dan diambil Caca yang kebetulan lagi ke Surabaya, akhirnya nyampe juga ke tanganku. Kayaknya bukan MP3-ku deh, pasti sudah diganti sama yang baru, setingkat lebih anyar. 
Kemarin sempat minta dek Eya isi Murottal dan nasyid. And, dengar nasyid deh aku sekarang. Bahagianyaaaa................

Kasihan ya aku, dengar nasyid aja kayak dapat durian runtuh. Gimana nggak gitu, sejak di Ambon belum pernah dengar nasyid. Saya gak tau orang jualan kaset nasyid dimana. Di Piru (tempat tugas), juga gak ada tape buat setel murottal. Lampunya saja cuma nyala kalo malam. MP3nya caca sih ada, tapi gak bisa masukin nasyid. Secara di Piru daerah merah, ya jelas gak ada lah. ada juga lagu jrang jreng. Kasihan kan..

Sebenarnya ini bukan cuma masalah nasyidnya (nasyidnya cuma 4), tapi suasananya itu lho. Serasa ada di kamar kost, ngerjain tugas kuliah, bahan ngajar, tugas dakwah atau sekedar baca-baca artikel dari internet sambil denger Winamp. Kostku.... Lagi-lagi kangen kost kumat.

Kamarnya emang kecil tapi nyaman. Tempatku melepas penat sepulang beraktivitas. Waktu packing buat pulang, heran juga kamar sekecil itu, begitu banyak yang bisa diisi. Di kamar kecil itulah, banyak hal besar tercipta. Banyak tugas dakwah selesai dari kamar itu. Banyak ide dakwah muncul setelah berbagi dengan akhwat-akhwatku, juga di kamar itu. Kamar mungil, bahkan tak ada tempat yang cukup luas untuk baring di lantai karena penuh dengan rak buku yang berjejer.

Di kamar itu pula, segala kenangan tercipta :
1. Sekedar baring sambil mendengarkan alunan murottal atau nasyid dari winamp setelah makan nasi tempe penyet samping warung Ridhoni.
2. Baring sambil baca ditemani adek-adek kost yang nebeng bikin tugas, baca artikel2 di folder2 bergizi atau sekedar maen game
3. Rame-rame sama anak2 kost nonton teve dan masing2 cari pewe, tumpang tindih gak karuan sambil santap es kacang ijo atau es teler dari warung Bratang yang mas-nya girang sangat kalo ada cewek cakep masuk pesan bakso (jelas, kami bukan salah satunya)
4. Matiin lampu, tutup gorden jendela, ciptain suasana bioskop di kamar, nonton film bergizi sambil makan cemilan yang dibeli di Minimarket Handayani seberang jalan. Kadang film-nya harus di-pause kalo salah seorang ada yang terima telpon dan yang lainnya ganti posisi cari pewe yang lain
5. Terbaring sakit dan teman2 berjejalan di kamar jengukin, makan nasi rawon yang dibawa mereka beli dari Warung sederhana gang sebelah, sambil ngobrol dan bikin aku senyum lagi

Satu sms masuk dari seorang teman kost yang juga sudah pulang ke rumahnya di Nganjuk
"Setetes ilmu membuat qta pandai,
  Setitik kasih membuat qta sayang,
  Seucap janji membuat qta percaya,
  Sekecil luka membuat qta kecewa,
  Tapi pertemuan dengan sampeyan, selamanya kan selalu bermakna. Miss you"


Ukhuwah ini, indahnya...
Dek LIna-ku, Mbak Eby juga kangen

Sunday, July 01, 2007

Back to Work, OMG

Finally, matahari muncul di langit kota Ambon. Setelah beberapa hari, akhirnya bisa juga liat birunya langit. Sayang, gak sempat diabadikan. Berhubung hari ini gak hujan, jadi round and round the city kudu dan wajib plus mengunjungi rumah sodara-sodara. Apalagi besok sudah mau balik ke Piru.

OMG, Piru lagi? So sad but must. Ninggalin lagi hangatnya kasur empuk di kamar tercinta, ninggalin lagi nyantai dan bebas mau ngapain aja di home sweet home. Kembali ke rutinitas.

Harus ya? Ugh, however, ini tanggung jawab man. Tugas, so tetap mesti berangkat suka atau gak suka. Kembali ke ritual delapan pagi ke tiga sore. Kembali lagi depan layar monitor berteman kertas-kertas. Kembali ke ruangan 5X6 (maybe) bersama rekan2 tercinta. Kembali lagi menjalani hari-hari yang sudah saya tinggal seminggu.

Okay, i have some energy to do that. Full batere nih buat menjalani hari-hari itu. Lagi dan lagi, perulangan waktu, perulangan ritual tapi yang jelas selalu ada "sesuatu" setiap harinya. At least, di sana ada proyek berinvestasi akhirat memanggil. Brother and sista, i always waiting for our plan. Cant you imagine we will do "fastabiqul khairat" di medan yang luar biasa itu? I am waiting

Ps : Tadi pagi telpon Caca yang lagi di Surabaya, katanya masih tidur. Oh God, jadi kangen sama kamar kos saya itu. Enaknya mengurung diri setelah beraktivitas dalam kamar kos yang kecil tapi semua ada. Hehehe