Senja ini,
berdua kita sampaikan kerinduan padaNYA,
menyambung bahagia di balutan rasa juga asa.
Telah kupercayakan kau sebagai imam atas doa doa,
mari perdengarkan padaNYA setiap impi kita
Lalu biarkan ikhlas meraja di altar hati
Dalam setiap langkahmu, cinta
Ada doaku yang kusampirkan di bahu sajadah
Dan saat kau kembali pulang
Telah kusiapkan bahagia untuk bersanding dengan senyumanmu
Wednesday, December 21, 2011
Untuk Sang Imam
Tuesday, December 20, 2011
Untukku dari Gadis Emasku, Unhy...
Satu lagi kado cinta dari adek tersayang. Dia yang bersedih tapi juga berbahagia untukku. Sayangku, kau tak kehilanganku, kau justru bertambah satu kakak lagi. Dan kami menyayangimu, emasku...
Telah diposting di sini. Blognya makin keren euy. Repost ah..
Untuk Gadis Emas, Untuk Kakakku :*
Minggu, 04 Desember 2011
Hari ini, gadis emas..
pintu gerbang kehidupan itu telah terlihat
jalan panjang akan kau susuri bersama pasangan sayapmu
Kau langkahi gerbang itu dengan dia
Yang namanya tertulis di lauhul mahfuz
Untukmu, hanya untukmu gadis emas.
Hari ini, gadis emas..
Arsy diguncangkan
Dengan ucapan ikrar janji itu.
Hatiku tak mampu menahan semua gejolak didada
Tak tahu ini gejolak apa, persisnya
Aku tak mengerti.
Aku bahagia akhirnya kau akan terbang
Menjalani hidup yang lebih sempurna dengan tulang rusukmu.
Namun, aku tak mampu menepis rasa lain yang bersanding
dengan bahagia ini
Gadis emas, kakakku.
Akhirnya kau temui juga pelengkap kebahagiaanmu
Kau temui juga surgamu, nahkoda hidupmu
Berlayarlah dengan perahu cintamu
Sesekali pasti akan ada gelombang besar yang menghantam
Namun kuyakin kau tak akan mudah terbawa gelombang itu.
Untuk dia yang tertulis di lauhul mahfuz
Kutitipkan gadis emasku di tanganmu
kutitipkan kakakku padamu,
jagalah dia selalu, jagalah hatinya
jagalah dirinya, sungguh kutitipkan dia padamu.
Selamat membersamai langkah kalian
Selamat mengarungi bahtera ini
Semoga menjadi sepasang sayap yang saling mendoakan
Gelaran sajadah ini untuk selamanya
Untuk kalian berdua.
Telah diposting di sini. Blognya makin keren euy. Repost ah..
Untuk Gadis Emas, Untuk Kakakku :*
Minggu, 04 Desember 2011
Hari ini, gadis emas..
pintu gerbang kehidupan itu telah terlihat
jalan panjang akan kau susuri bersama pasangan sayapmu
Kau langkahi gerbang itu dengan dia
Yang namanya tertulis di lauhul mahfuz
Untukmu, hanya untukmu gadis emas.
Hari ini, gadis emas..
Arsy diguncangkan
Dengan ucapan ikrar janji itu.
Hatiku tak mampu menahan semua gejolak didada
Tak tahu ini gejolak apa, persisnya
Aku tak mengerti.
Aku bahagia akhirnya kau akan terbang
Menjalani hidup yang lebih sempurna dengan tulang rusukmu.
Namun, aku tak mampu menepis rasa lain yang bersanding
dengan bahagia ini
Gadis emas, kakakku.
Akhirnya kau temui juga pelengkap kebahagiaanmu
Kau temui juga surgamu, nahkoda hidupmu
Berlayarlah dengan perahu cintamu
Sesekali pasti akan ada gelombang besar yang menghantam
Namun kuyakin kau tak akan mudah terbawa gelombang itu.
Untuk dia yang tertulis di lauhul mahfuz
Kutitipkan gadis emasku di tanganmu
kutitipkan kakakku padamu,
jagalah dia selalu, jagalah hatinya
jagalah dirinya, sungguh kutitipkan dia padamu.
Selamat membersamai langkah kalian
Selamat mengarungi bahtera ini
Semoga menjadi sepasang sayap yang saling mendoakan
Gelaran sajadah ini untuk selamanya
Untuk kalian berdua.
Monday, December 19, 2011
Kado Pernikahan dari Vina...
Satu hadiah indah dari wanitaku, yang ditulisnya dengan penuh cinta untukku. Tulisan ini ada di blognya di sini. Saya postingkan lagi sebagai penghargaan mendalam atas kado indah ini.
(102) Matahari Meminang Gerimis
Monday, December 5, 2011
Langit Shubuh menyapa hari
Kilau jingga mengintip melalui awan pagi
Nyanyian ayam membangunkan setiap mimpi
Tetesan embun menyiramkan alam dengan beningnya
Jiwaku terbangun oleh lantunan ayat indah
Yang terdengar dari seberang bumi timur
Mengalun bersama hembusan angin
Terantarkan pada tiap sudut hati dalam dawaian riak ombak
Aku tahu...
Akan ada bahagia hari ini
Harum dan semarak surga telah hadir mengendap di hatiku dini tadi
Sebuah kebahagiaan dari Gerimisku
Yang terenda atas nama Allah
Gelaran Sajadah yang akan dihujani doa selamanya
Untuk dua hati yang bertaut dengan bismillah
Bening mengalir terjun membasahi tebing pipiku
Aku tidak sedih..
Hanya sebuah penyesalan
Yang hadir karena ketiadaanku di sampingnya
Disamping Gerimis... kala sang Matahari meminangnya
Jarak, waktu, tempat... telah memisahkan aku dengan gerimisku
Yang tengah bersuka cita menggenggam dan mencium tangan sang Matahari
Namun, ada hal yang aku janjikan padanya...
Nyanyian doa yang selalu terkata
dalam setiap hembusan nafasku
dalam setiap detakan jantungku
dalam setiap air mata sujudku kala terjaga
Untuk segala kebahagiaanmu.. yang kelak akan selalu kau rasakan selama hidupmu
Bersama Sang Matahari yang menjanjikan kehangatan bagimu
Untuk segala kemurahan yang Allah beri untuk keluarga kecil yang akan kau rajut
Doa itu aku yakini ‘takkan pernah terhalang oleh jarak, waktu, tempat
Atau oleh apapun...
Tersebab nyanyian lafadz ini telah kutitipkan pada angin yang berhembus ke sana
Pada ombak yang mengalun ke bumi timur, tempatmu berada
Pada hujan rintik dan gemuruhnya yang bersahutan
Pada dedaunan yang gugur dan terbang ke tempatmu
Rasakan nyanyian itu, Saudaraku.. semoga mampu menggantikan ketidakadaanku
Hingga suatu hari aku akan menemuimu, atau
Kau menemuiku..
aku berjanji, dan aku tidak akan menyerah...
Karena kita masih berada di bawah langit yang sama
Di atas bumi yang sama
Berada bersama dalam rangkulan tangan Illahi
Yang kelak kuharapkan akan mempertemukan kita
di suatu tempat, di suatu waktu.... Gerimisku
(Hanya sebuah coretan sebagai hadiah bagi Gerimisku_Febry Waliulu)
Sunday, December 18, 2011
14 hari bersamamu
hari ini 2 minggu kita, sayang
usia yang tentu saja masih belum apa apa
tapi 2 minggu ini adalah 14 hari yang padat
akan belajar tentangmu, memahamimu
juga menyelaraskan banyak hal
kadang ku masih terkaget ketika bangun
dan mendapati seorang pria berbaring disampingku
dan di kaget itu, kutelusuri jengkal demi jengkal wajahmu
lalu bersyukur, pria itu adalah dirimu
ku tak sempurna, sayang
kau pun begitu
tapi justru menyatukan ketidaksempurnaan
menjadikan pernikahan ini berjalan di relnya
mengapa?
karena ketidaksempurnaan itu mengajari kita
bahwa masing masing kita menikahi manusia, bukan malaikat
yang dengan manusia itulah, kita berbagi dan saling melengkapi
sayangku,
kata orang, pernikahan baru bisa dikatakan stabil
setelah melewati tahun keempat
entah darimana teori itu
tapi kita tahu, kita akan berjalan sampai tahun keempat
hingga menutup mata
lalu bertemu lagi di jannahNYA kelak, insyaAllah
saat aku memilih mencintaimu
itu karena kuyakin mencintaimu adalah keputusan terbaik
keputusan yang takkan kusesali, yang bukan kesalahan
mencintaimu adalah keputusan terpenting dalam sejarah hidupku
kita masih harus bersiap untuk berabad abad kemesraan, cinta
kita masih harus belajar dan belajar
memaknai kebersamaan sebagai energi
memaknai suka duka sebagai kekuatan cinta
mencintamu... karena Allah
041211-181211
usia yang tentu saja masih belum apa apa
tapi 2 minggu ini adalah 14 hari yang padat
akan belajar tentangmu, memahamimu
juga menyelaraskan banyak hal
kadang ku masih terkaget ketika bangun
dan mendapati seorang pria berbaring disampingku
dan di kaget itu, kutelusuri jengkal demi jengkal wajahmu
lalu bersyukur, pria itu adalah dirimu
ku tak sempurna, sayang
kau pun begitu
tapi justru menyatukan ketidaksempurnaan
menjadikan pernikahan ini berjalan di relnya
mengapa?
karena ketidaksempurnaan itu mengajari kita
bahwa masing masing kita menikahi manusia, bukan malaikat
yang dengan manusia itulah, kita berbagi dan saling melengkapi
sayangku,
kata orang, pernikahan baru bisa dikatakan stabil
setelah melewati tahun keempat
entah darimana teori itu
tapi kita tahu, kita akan berjalan sampai tahun keempat
hingga menutup mata
lalu bertemu lagi di jannahNYA kelak, insyaAllah
saat aku memilih mencintaimu
itu karena kuyakin mencintaimu adalah keputusan terbaik
keputusan yang takkan kusesali, yang bukan kesalahan
mencintaimu adalah keputusan terpenting dalam sejarah hidupku
kita masih harus bersiap untuk berabad abad kemesraan, cinta
kita masih harus belajar dan belajar
memaknai kebersamaan sebagai energi
memaknai suka duka sebagai kekuatan cinta
mencintamu... karena Allah
041211-181211
Friday, December 16, 2011
1 malam, 2 jalan, bilangan 3, setelah 4
awalnya...
kau hanya sebait nama yang kudengar
hanya mendengar dan tak peduli siapa
sebatas satu dari sekian banyak teman maya yang tak pernah bertegur sapa
lalu...
diam diam kau menjelma menjadi cerita dari lisan seorang sahabat
dan sedikit keberanianmu memulai perkenalan
berbagi satu satu cerita dan beberapa tawa
dan lalu di 1 malam...
kita bertemu di antara 2 jalan
tertegun, itu saja reaksi saat itu
sambil bertanya "inikah, Tuhan?"
diam lebih banyak menyapa kita
degup di hati berulangkali menanyakan hal sama
"inikah, Rabb? inikah lelaki yang Kau janjikan?"
dan sejak itu kubawa namamu di doaku
mencari jawaban atas pertanyaan pertanyaan itu
meminta Rabb menuntun jiwaku ke arahmu atau ke arah lain
kubiarkan Rabb mengambil keputusan untuk hidup yang akan kujalani
lalu, beginilah jalan itu
jalan yang kemudian membawaku dan dirimu menjadi kita
2 bulan dari pertemuan di bilangan 3 itu
gagah nian kau langkahkan kaki bersama keluargamu
menuju rumah, memintaku dari keluargaku.
sungguh, itu malam yang membahagiakan
dan kini
4 bulan dari pertemuan kita
di 4 Desember itu
Kau genggam erat tangan pria sejatiku
Pria yang membesarkanku dengan nyawanya
Genggaman tangan yang kokoh
memastikan akan menggantikan beliau
menjagaku dengan nyawamu
dengan akad yang menggoncangkan Arsy Allah
Lelakiku..
begitulah kau kini untukku
kita mulai menulis tinta kehidupan bersama
aku, perempuanmu, disampingmu selalu
dedicated to my lovely husband, Halid Sabban
kau hanya sebait nama yang kudengar
hanya mendengar dan tak peduli siapa
sebatas satu dari sekian banyak teman maya yang tak pernah bertegur sapa
lalu...
diam diam kau menjelma menjadi cerita dari lisan seorang sahabat
dan sedikit keberanianmu memulai perkenalan
berbagi satu satu cerita dan beberapa tawa
dan lalu di 1 malam...
kita bertemu di antara 2 jalan
tertegun, itu saja reaksi saat itu
sambil bertanya "inikah, Tuhan?"
diam lebih banyak menyapa kita
degup di hati berulangkali menanyakan hal sama
"inikah, Rabb? inikah lelaki yang Kau janjikan?"
dan sejak itu kubawa namamu di doaku
mencari jawaban atas pertanyaan pertanyaan itu
meminta Rabb menuntun jiwaku ke arahmu atau ke arah lain
kubiarkan Rabb mengambil keputusan untuk hidup yang akan kujalani
lalu, beginilah jalan itu
jalan yang kemudian membawaku dan dirimu menjadi kita
2 bulan dari pertemuan di bilangan 3 itu
gagah nian kau langkahkan kaki bersama keluargamu
menuju rumah, memintaku dari keluargaku.
sungguh, itu malam yang membahagiakan
dan kini
4 bulan dari pertemuan kita
di 4 Desember itu
Kau genggam erat tangan pria sejatiku
Pria yang membesarkanku dengan nyawanya
Genggaman tangan yang kokoh
memastikan akan menggantikan beliau
menjagaku dengan nyawamu
dengan akad yang menggoncangkan Arsy Allah
Lelakiku..
begitulah kau kini untukku
kita mulai menulis tinta kehidupan bersama
aku, perempuanmu, disampingmu selalu
dedicated to my lovely husband, Halid Sabban
Subscribe to:
Posts (Atom)