Tahun ini bisa dibilang tahun yang unik untuk bangsa Indonesia. Perayaan kemerdekaannya persis di 17 Ramadhan, sama persis dengan 66 tahun silam, Proklamator bangsa ini mengumandangkan proklamasi di 17 Ramadhan pula. Semoga saya tak salah soal ini. Melihat kenyataan ini, seharusnya semangatnya adalah semangat yang sama dengan 66 tahun lalu. Bukan sekedar upacara kenaikan bendera yang sama dengan setiap hari senin, hanya kurang mewah saja. Ulang Tahun Republik ini memang momen yang pas untuk evaluasi, memberi masukan positif pada bangsa. Namun saya tak sedang ingin mengambil bagian. Kritik, evaluasi, pesimis, dan keluh sudah sepanjang tahun kita lakukan. Hari ini saya hanya ingin merayakan, saja…….
Rangkaian upacara yang saya ikuti dari lapangan upacara Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat tergambar lewat tagar #17an dari akun twitter @febry_w berikut :
1. Sedang di lapangan. Tp saya pengen ada di tribun, biar gak panas ikut upacara #17an
2. Riuh ramai peserta upacara #17an di lapangan piru. Barisan murid SD dan SMP tampak ceria. Smg jiwa merdea mereka masih menyala
3. Ke kanan, ada barisan SMA dalam jumlah banyak. Semoga mereka pun masih mencintai Indonesia,meski konsep pendidikan kadang menyusahkan mereka #17an
4. Kanannya ada barisna pramuka. Muda dan bersemangat. Merekalah penjaga obor setia pada karya, bakti pada Negara #17an
5. Sirine sudah berbunyi. Sepertinya Bupati SERAM BAGIAN BARAT semakin dekat dengan lapangan upacara piru #17an
6. Lanjut soal barisan, barisan korpri di sebelah barisan pramuka. Berdiri di balik baliho besar, cari somber #17an
7. Penyerahan bendera kepada Wakil Bupati Seram Bagian Barat. Sumpah, saya merinding. Negara ini masih ada… #17an
8. Kanan korpri, ada satpol PP, kejaksaan, POLDA, Brimob dan TNI. Rapi sekali. Mereka penjaga tanah tumpah darah dengan nyawa taruhannya #17an
9. Sirine, beduk mesjid dan lonceng gereja dibunyikan serentak pada detik detik proklamasi. Tuhan, jaga Negara ini tetap kokoh #17an
10. Proklamasi dibacakan oleh Ketua DPRD Kab. SBB. Sdh 66 kali dibaca di bumi. Mungkin semangatnya tak lagi sama, tp harapan tetap ada #17an
11. Bendera sdh dikibarkan. Seluruh rangkaian acara telah selesai. Lagu lagu perjuangan sedang dinyanyikan. Indonesia oh Indonesia #17an
12. Ada mengheningkan cipta di awal acara td, mengenang mereka yang berkalang tanah demi tegaknya Negara ini. Adakah kita sedang berkhianat? #17an
Selanjutnya, saya hanya ingin merayakan ulang tahun ini. Perayaan ke 66 karena mungkin saja 66 tahun dari sekarang sudah tak lagi bisa mengikuti perayaan yang sama. Berkeliling pulau Seram, pulau tempat nenek moyangku dilahirkan, cukup membuka mata bahwa Indonesia begitu kaya. Indonesia tak pernah kekurangan apapun. Laut, darat dan udaranya adalah harta yang melimpah. Indonesia dapat hidup hanya dengan pohon sagu. Kelaparan bisa saja sirna, gizi buruk bisa saja tak ada lagi. Kemiskinan seharusnya tak ada dalam kamus bahasa Indonesia. Ah, mengapa kini saya meracau galau lagi? Bukankah tadi sudah bertekad tak ada kesah? Ataukah inilah Indonesia, bahkan untuk menahan keluhan atasnya pun sulit.
Di balik kekayaan yang Indonesia miliki, masih saja jeritan panjang dan lama anak bangsanya terdengar dari setiap jengkal buminya. Adakah pejuang yang berkalang tanah menyesal membebaskan bangsa dari penjajah? Karena saat ini justru para anak bangsa saling menjajah. Atas nama keserakahan, perampokan hak anak bangsa yang lain terjadi dan dilakukan oleh orang orang berdasi yang mengaku cinta Indonesia.
Sudahlah, tak tepat rasanya saya meracau disini karena saya pun belum berbuat apa apa untuk Indonesia. Belum mengabdikan sebuah karya untuk Indonesia yang lebih baik. Saya hanya bisa berkata bahwa meski belum berbuat apa apa, tapi urat nadi saya adalah Indonesia. Saya besar dari air dan makanan yang bangsa ini miliki. Saya menghirup udara yang Allah berikan di Negara ini meski kadang terkotori oleh rokok anak bangsa yang lain. Saya tidur di atas tanah yang Allah percayakan pada Indonesia. Dan saya menjadi bagian dari anak Maluku, daerah yang turut memerdekakan Indonesia meski hingga sekarang tak maju maju seperti di wilayah barat sana. Saya cinta Indonesia, itu saja. Sekian