Wednesday, February 08, 2006

Turut Berduka Cita...

Senin kemarin, ana tidak ikut syuro karena sakit. Seorang akhwat ke tempat ana untuk mentransfer hasil syuro dan Inna Lillahi Wa inna ilaihi roji’un, ternyata syuro yang semula dijadwalkan jam 6 pagi, ternyata molor sampe 07.20. 1 ½ jam, padahal 10 menit lagi ruangan syuro tersebut sudah ada yang booking. Ana turut berdukacita atas matinya penghargaan terhadap waktu yang dilakukan oleh orang2 yang mengaku aktivis dakwah,. Padahal kita sama sama tahu, jika Allah hanya menurunkan surat al-Ashr, insyaAllah itu sudah cukup. 1 ½ jam, sadarkah antum semua dalam waktu sebanyak itu apa yang sudah bisa musuh-musuh islam lakukan? Pada zaman rasulullah, seandainya 1 ½ jam terlambat dalam sebuah peperangan, apa yang akan terjadi pada pasukan muslim?

Ana teringat sebuah kisah aktivis dari belahan Indonesia bagian timur, tepatnya di Ternate. Akhir tahun lalu, saat ana pulang mudik lebaran, saat itu para aktivis dakwah disana sedang mempersiapkan FSDa mereka. Suatu hari, ana mendapat sms dari salah seorang ikhwah di ternate yang mengatakan mereka akan ke ambon dalam waktu dekat untuk syuro koordinasi. Dan antum tahu, jarak dari ambon-ternate. 1 hari 1 malam perjalanan kapal dengan biaya 400 ribu PP. tapi itu tidak menghalangi semangat mereka untuk datang melakukan koordinasi mempersiapkan FS. Bahkan dananya adalah dana swadaya. Mereka tidak mengeluh, mereka tidak mundur, mereka tidak telat. Sementara kita disini, dengan segala kemudahan faslitas. Kendaraan yang ada, tempat yang bisa dijangkau dengan sangat mudah, biaya yang sangat minim (sekedar beli bensin, itupun udah untuk kemana2 bukan Cuma untuk pergi syuro) malah melakukan tindakan tindakan bodoh dengan menyia-nyiakan waktu.

Seharusnya kita bisa belajar dari saudara2 kita di sana. Dan ikhwati fillah, waktu adalah milik Allah. Ketika kita bermain main dengan waktu, maka sebenarnya kita sedang mempermainkan hak Allah. Dan siapa engkau sehingga berani merampas hak Allah? Inna lillahi wa Inna ilaihi roji’un. Semoga ke depan, kita bisa lebih baik.
Aaaamiin.

7 februari 06
Saat tercengang akan sebuah kelalaian

No comments:

Post a Comment