Saturday, March 10, 2007

Hanya ALLAH saja

Bismillah..
Tit..tiit
"Mb, aku sudah gak kuat. Aku gak tahan lagi jalani hidup ini"

Tit..tiit
"Mb, apa kabar? Mbak, aku sudah gak tahan. Hari demi hari cobaan hrs aq hdpi. Rasanya aku ini cewek yang lemah"

Tit..tit
"Aku harus apa supaya bisa sabar? AKu udah putus asa. Aku capek nangis mbak. Aku sudah gak kuat"

Tit..Titt
"Mbak, rasanay kaki ini sudah gak kuat lagi untuk berjalan"

Tit..Tit..
Mbak, bagaimana menghadapi rasa sakithati dan ketakutan? Orang2 di sekitarku juga rasanya begitu menjengkelkan. Aku harus bagaimana mbak hadapi hidup ini?"

Tit..Tit
"Mbak...."

Lagi dan lagi, sms-sms seperti itu yang muncul di layar HP saya hampir setiap malam. Kadang ingin rasanya tidak membalas sms situ, tapi langsung ingin merengkuh mereka dalam pelukan dan berbagi kekuatan. Sms-sms seperti itu pada satu sisi membuat saya sadar bahwa ternyata perasaan yang saya alami adalah normal.

Rasa takut, rasa hampir putus asa, rasa tak kuat lagi untuk bertahan dan semacamnya yang sebenarnya juga saya rasakan, ternyata juga dimiliki orang lain.
Bedanya, saya bisa lebih mudah melewati itu semua justru karena sms-sms itu. Balasan saya ke mereka sejatinya adalah balasan untuk diri saya sendiri. Saya jadi lebih bisa melihat dan mendalami perasaan takut saya akan hidup dari kacamata yang berbeda.

Siapa sih manusia yang bebas dari cobaan? Siapa pula yang merasa semua dalam hidupnya adalah baik2 saja? Tidak ada. Tidak satu pun. Bahkan ketika tak pernah ada tangis pun, sebenarnya tak pernah tak ada luka. Tapi semua berpulang kepada kemana kita mencari sumber kekuatan. Selalu saya bilang kepada semua yang sms juga kepada diri saya sendiri, bahwa hanya Allah yang bisa. Seberapa besar keinginan kita untuk bertahan, untuk kuat, kalau kita tidak mencari sumber kekuatan dari tempatnya yang benar, maka akan sia-sia.

Ketakutan akan hidup saya sendiri, ketakutan akan apa yang bakal terjadi, ketakutan akan apa resiko yang harus saya ambil juga ketakutan2 lainnya membuat diri serasa ingin menghilang begitu saja. Atau sibuk dengan mengenang masa-masa kejayaan saat semuanya begitu indah. Atau sibuk menyesali kenapa tidak begini waktu itu atau mengapa tidak begitu waktu itu. Wajar, alami, pada saatnya mungkin kita memang butuh rasa takut itu. Untu apa? Untuk menyadari bahwa kita hanyalah hamba. Bahwa kita hanyalah seseorang yang tidak ada kekuatan apa-apa tanpaNYA.

Ya, hanya Allah saja yang bisa membuat kita bebas dari ketakutan kita. Kedekatan kita denganNYA saja yang bisa membuat kita survive, membuat kita yakin dengan apa yang kita lakukan dan mampu membuat kita menikmati hidup ini dengan cara yang benar. Hanya Allah saja

Allah, aku merinduMU. Peluk aku..

No comments:

Post a Comment