Tuesday, March 29, 2011

(145) Belajar dari Supir Angkot



Menolong seseorang yang tidak kita kenal, tiba tiba bertemu di jalan, mungkin saja menjadi sesuatu yang langka. Hanya orang orang yang berhati bersih, berhati putih saja yang bisa melakukannya karena tak akan ada pamrih yang bisa diharapkan dari pertemuan tiba tiba nan singkat itu.
Sore tadi, di layar kaca, sebuah reality show kembali mengajarkan kita bahwa merek ayang berhati bersih dan putih itu masih ada. Dan kebanyakan dari mereka, adalah orang orang yang tak memiliki pendidikan tinggi. Begitulah adanya, memiliki hati bersih dan putih tak diajarkan di universitas manapun. Ia hanya ada di universitas kehidupan.

Pak Suprihatin, begitu namanya kalau saya tidak salah ingat. Seorang supir angkot yang dalam perjalanan menuju kantor Kabupaten, bertemu dengan seorang nenek yang minta tolong dibelikan ikan asin dan beras karena nasi yangn ia belikan untuk anaknya di rumah jatuh saat diserempet motor. Si bapak yang sebenarnya juga sedang dalam keadaan sulit, tetap membantu nenek hingga tuntas. Singkat cerita, setelah menolong nenek, Bapak Pri melanjutkan perjalanan ke kantor Kabupaten sebagai tujuan utamanya. Sesampai di kantor Kabupaten, pak Pri malah bingung saat ditanya ada tujuan apa kesitu. Beliau dengan polosnya menjawab : “Anak saya sakit. Ada tumor di telinganya sejak Desember. Saya kesini disuruh Pak Lurah aja. Saya juga gak tau mau ngapain disini”.

See, kesulitan bapak ini tidak menutup hatinya untuk melihat kesulitan orang di sekitarnya. Lalu setelah tim acara reality show memberi rezeki kepada beliau dalam bentuk uang, tak terkira betapa bersyukurnya beliau. Deraian air mata dan lafadz syukur kepada Allah tak berhenti ia ucapkan dan ditandai dengan sujud syukur di jalanan Ibukota itu. Mari berkaca kawan-kawan, kita, saya terutama, masih saja kurang rasa syukur ketika diberi kenikmatan yang sama dengan yang sedang Bapak Suprihatin alami.

Adzan maghrib sudah terdengar. Saatnya untuk kita kembali menundukkan hati, menundukkan jiwa dan raga, mengibarkan kesyukuran kepada Sang Pemilik Hidup.

sumber gambar : andhikakurniawanpontoh.blogspot.com

3 comments:

  1. Anonymous9:16 AM

    tapi sekarang sangat sulit ditemukan yg seperti itu...apalagi dikota-kota besar :(
    lu..lu..gue..gue...

    ReplyDelete
  2. Anonymous3:09 PM

    ooh jadi kamu disana belajar nyupir angkot tho beb? :)) OOT

    btw, mana arumbai 2 tahunnya??

    ReplyDelete
  3. @hari : masih ada kok har...
    @mamung : kita harus belajar dari semua orang kan? arumbai 2 tahunnya udah tuh, malam sih postingnya

    ReplyDelete