Monday, September 19, 2011

(320) Gerimis dan Matahari

Selalu dalam gerimis, kita berbagi cerita. Tentang hariku, harimu hingga tentang mereka yang kita sapu pandang di tepian. Tak penting apa yang sedang kita bicarakan. Hanya bisa bersama sudah bahagia. Sesekali terdengar tawa renyah atau bunyi ngorok yang tercipta dan kembali menyajikan tawa.

Ah, kau hadir begitu saja dalam hidupku tapi menawarkan senyum yang tak henti. Mungkin kau tak tahu bahwa setiap melihat lipatan matamu saat tertawa, aku lupa akan sebab tawamu. Aku hanya menikmati mata yang segaris itu. Lucu begitu rupa..

Kau memanggilku gerimis, katamu karena gerimis itu lembut. Katamu karena aku selalu ada dalam gerimis, meski hanya sekedar bayang. Aku tersanjung meski aku tak ingin hanya menjadi gerimis. Aku ingin selalu ada di setiap cuaca. Menjadi gerimis saat kau tenang, menjadi hujan lebat yang menyapu kesedihanmu, menjadi matahari yang mampu mengeringkan airmatamu atau juga menemani harimu. Aku ingin menjadi semua yang kau perlu untuk bisa menjalani hidup lebih lapang.

Aku meyebutmu bintang. Awalnya begitu, karena aku begitu suka menatap bintang di atas sana. Tak terjamah tetapi begitu anggun. Bisa terlihat dimana saja kita berdiri. Lalu aku tersadar, bintang hanya bercahaya, tak bisa memancarkan sinarnya sendiri. Lalu mulai kusebut kau matahari. Karena matahari bersinar, sepanjang apapun kaki kita melangkah, di sudut bumi manapun kita berpijak, matahari menyapa. Seperti itulah kamu, menyapa di setiap detakku.

Dan lalu, aku tak lagi peduli. Bintang atau matahari atau apapun kau untukku.. Juga gerimis atau embunkah aku untukmu, aku hanya ingin bersama. Bersama sepanjang usia. Memeluk duka dan menikmati suka bersama. Aku hanya ingin menjadi makmum yang baik untukmu kelak, seperti kau yang kutahu akan menjadi imam yang baik bagiku kelak. Ya, pada akhirnya, muara keinginan kita adalah menjadi imam dan makmum yang sejalan, yang menuju surga bersama, insyaAllah...

4 comments:

  1. Anonymous3:11 PM

    wooow super sekali caca....

    ReplyDelete
  2. lithoo4:23 PM

    dan apa pun sebutan pengaguman untuk yang tersayang dan terkasih, hati akan selalu sayang dan cinta dari waktu ke waktu.

    gerimismu lembut sampai tak terasa oleh kulit ini, begitu pun rasa yang ditawarkan begitu lembut dan halus merasuki perlahan ke ubun ubun ini.

    subhanallah....memilikimu adalah harta yang paling berharga yang Tuhan titipkan di altar bumi...

    subhanallah....suatu bentuk kehormatan tiada taranya yang diberikaNya kepada hamba ini tuk bisa mengenal, menyentuhmu dan memilikimu sepanjang hidup...

    akhirnya Marilah kita berjuang menempuh, mengarungi badai cobaan kehidupan yang datang silih berganti.

    Gerimisku jadilah mata angin untuk bisa membawamu pergi dari alam kehidupan sementara menuju kehidupan alam yang kekal..
    Gerimis yang manis Tetaplah bersamaku...

    ReplyDelete
  3. @harry : super duuper yummii.. #komenberbayar

    @litho : Trimakasih untuk semua pengharapan. Semoga kelak harapan harapan itu bersanding atas namaNYA

    ReplyDelete
  4. iiieee,,caca super romantis ee...
    semoga harapan kalian dikabulkan Allah SWT, aamiin

    harap qu juga ingin seperti kalian, bersanding karenanNya, dengan lelaki terbaik yang dikirimkanNya untuk qu :)

    ReplyDelete