Tuesday, December 04, 2007
Tempat Mengeja Cinta
Its time to go home. Kembali menekuni hari-hariku. Kembali melanjutkan hidupku, setelah semua yang aku temui disini begitu berharga.
Melihat foto-foto di file UKMBI yang ana dapat dari saudara seperjuangan ana, tak pelak menciptakan sebuah danau di ujung mata. Mau ane upload tapi filenya terlalu besar. Betapa bangunan bersejarah ini, bangunan penuh cinta ini, entah kapan bisa kembali melihatnya.
Ada banyak sejarah disini, banyak kisah tercipta. Hidup ku menjadi lebih berwarna disini, bahkan hidupku mungkin justru bermula disini. Banyak sekali hal-hal yang terjadi disini yang membuatku terbantu menghadapi hidup yang sekarang.
Melihat UKMBI-ku bersama ruh-ruh baru, menggores suka juga luka.
Suka karena finally kita sudah di titik ini. Memang belum seberapa tapi 4 tahun yang lalu, tak pernah dibayangkan akan ada sekret KMBI, gak pernah juga berandai UKMBI akan mendapat banyak tanggapan. Tak pernah. Saat itu, kami hanya ingin mengekspresikan cinta, itu saja. Kami membangun mimpi-mimpi kami yang sederhana dan mencoba menggapainya dengan tertatih-tatih. Dan kalo saat ini sudah terlihat sedikit sekali hasilnya yang tidak ikut kami nikmati, itu sudah sebuah kenikmatan. Ini bukan kebanggaan, toh UKMBI masih belum apa-apa. Masih harus terus merangkak. Masih akan lebih dahsyat ujian yang menerpa. Bukankah semakin tinggi pohon, anginnya juga semakin kencang?
Tapi luka itu juga ada. Luka karena ternyata aku tak bisa melihat bayi ini tumbuh. Aku akan kehilangan banyak momen pentingnya. Tak bisa melihat satu persatu giginya muncul dan ia bisa mengucap satu demi satu kata. Aku tak bisa ikut membesarkannya atau paling tidak menyaksikan mereka membesarkannya. Tapi, begitulah perputarannya. Setiap masa, ada pahlawannya. Dan masaku sudah berakhir.
Suatu saat, di suatu ketika, ketika aku datang lagi mengunjunginya, aku ingin melihatnya sebagai pemuda jihad yang luar biasa. Dan sejak dulu, saat ini, nanti ketika masa itu datang, dan juga masa setelahnya, aku harap pejuang2 baru itu tahu, bahwa aku mencintai UKMBI dengan hidupku. Aku selalu ada untuknya. Tidak secara fisik, tapi hati, pikiran serta doaku selalu bersama UKMBI.
Tolong jaga bahtera ini. Mungkin kalian akan digoncang badai, angin malam pun akan membuat kalian membeku, layarnya mungkin juga akan sobek. Tapi jangan berhenti. Tambal layar itu, pakaikan selimut agar tak kedinginan, lalu lanjutkanlah cerita kebenaran. Nikmatilah pelayaran ini. Karena suatu saat ketika masamu berlalu (seperti aku saat ini), ketika sudah ada ABK lain yang lebih handal darimu, maka pelayaran ini adalah yang akan sangat kau rindu.
Bersabarlah karena para sahabat menorehkan kisah cinta mereka menanti kemenangan yang Allah janjikan dengan darah kesabaran.
Jika nanti aku duduk di perut burung besi yang akan membawa ragaku menjauh darimu, percayalah, jiwaku justru semakin mendekat.
UKMBI, dengan semua pejuang di dalamnya, aku akan terus rindu. Bahkan pada masa dimana pejuangnya tak lagi kukenal apalagi mengenaliku. Karena aku berharap rindu ini cukup menjadi sebab Allah mempertemukan kita di surga, berkumpul di samping telaga Al-Kautsar sambil mengenang masa-masa indah ini.
Ya Allah, tanamkanlah pohon kecintaan kepadaMU di hati-hati kami agar kami bisa memandang cahaya dalam perjalanan kami, agar kami selamat dari dosa, dan bersih dari kekeliruan.
UKMBI, tempatku mengeja cintaNYA
Label:
Tentang UKMBI
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment