Saturday, August 07, 2010

Hujan dan Senja

Senjaku hujan disini
Bagaimana dengan senjamu?
Jika ia hujan, adakah kau merinduku?
Seperti aku yang merindumu
Sambil mencumbui hujan

Senjaku dingin
Bagaimana senjamu disana?
Jika dingin pula disana, adakah kau mengingatku?
Seperti aku yang mengingat hangatmu
Penawar dinginku disini

Hujan ini centil,kecil dan menggoda
Tapi aku suka
Karena di titik air centil itu
Kukirimkan sebuah nada
Nada yang hanya bisa didengar sang perindu
Nada yang hanya bisa dinikmati sang dirindui

Hujan dan engkau,
Dunia kecilku yang selalu penuh cerita
Engkau dan hujan,
Adalah tawa dan rinduku

~senja yang basah~
7/8/10

4 comments:

  1. rospiyarnirosa1:48 PM

    hmm..hujan selalu memberi nuansa indah di hati, entah rindu, sedih, damai..semua terasa indah saja. Bukankah hujan adalah rahmat dari-Nya, yang akan bersenandung riang di telinga dengan syukur..^^. Like this eby..

    ReplyDelete
  2. hujan selalu memberi cerita yang berbeda.

    ReplyDelete
  3. Hai, Febry.
    Kamu seneng nulis puisi yah. Dan tulisan-tulisanmu beberapa pakai bahasa daerah Ambon. Ternyata juga nge-blog-nya dah lama banget yah.

    Anyway, soal hujan, xixixi, Helda paling ngga suka hujan.

    ReplyDelete
  4. hai helda...
    kenapa gak suka hujan?
    hujan itu romantis, hujan itu wangi, hujan itu asyik kok, apalgi kalo hujannya rintik. kesannya centil...

    ReplyDelete