Tuesday, June 28, 2011

(237) Pohon Cemara


Satu pucuk cemara jatuh
Malu malu dari dahan yang setia menopangnya
Berucap salam pisah dan membuat jalannya sendiri
Muara ke laut dan mengapung

Musim demi musim berganti
Tak terhitung berapa ombak yang menerpa
Berapa kapal yang menabrak
Berapa ikan yang mencumbu detilnya

Cemara berlalu dengan senyum, meski ada luka
Menganga tapi tak perih
Cemara itu yakin ia sedang membuat kisahnya
Seperti pohon yang telah menaungi daun baru

Sejauh apapun ia pergi
Ke daratan manapun ia akan berakhir nanti
Pohon awalnya ada dalam ingat, hati dan bulir
Urat cemara menjadi semakin berkilau

Cemara tak pernah lupa pohonnya
Tak pernah
Meski ia pun tak tahu lagi dimana pohon itu mengakar
Yang ia tahu, ia akan mengenang pohon dan segala kisah mereka dengan senyum
Senyum berbalut doa
Tanpa efek, tanpa sakit

*salah satu sudut kota jogja*

No comments:

Post a Comment