Wednesday, June 15, 2011

(224) Pelajaran dari Jalan


Di macet tadi, ada banyak petikan hidup yang bisa kita liat. Mozaik kehidupan sebagian orang yang menggantungkan harap pada cemas macet.

Tak terhitung pengamen cilik, tak kenal lelah dari mobil satu ke mobil lain. Teman seusianya banyak yang sedang main PS atau renang.

Kemana orang tua mereka? Adakah juga sedang berjibaku dengan keringat yang sama, tempat yang berbeda?

Kapan waktu belajar? Kapan bermain? Ataukah di jalanan itulah mereka sedang bermain? Di situlah mereka sedang belajar, belajar hidup

Lalu, potongan lainnya...

Pasangan suami istri renta, jelang maghrib masih di jalan. Masih mengharap uluran dari pengguna jalan. Ada gejolak di batin ini. Merontak

Kemana anak mereka? Kenapa harus mereka yang duduk di jalanan? Begitu kerasnyakah hidup? Dimana mereka tidur? Naik apa pulang?

Malam ini,sebelum tidur, mari berucap syukur atas semua kemudahan.Jangan mengeluh. Jangan mengeluh. Hidupmu tak lebih susah dari orang lain

Setelah ucap syukur nikmat hari ini, minta maaf atas dosa hari ini, melupakan kerikil pertemanan hari ini, saatnya tidur *gosominyakayuputi*

No comments:

Post a Comment