Friday, May 19, 2006

Catatan saat menjelang Musda Surabaya

Bukan sebuah euforia kemenangan, bukan pula sebuah kebanggaan akan jumlah, tapi suatu ghiroh yang tiba-tiba membuncah dengan hebatnya di dada untuk terus dan selamanya berada dalam lingkaran dakwah yang indah ini.

Hall Mina Asrama Haji tidak cukup menampung kehadiran kami, Kader Partai Keadilan Sejahtera Kota Surabaya yang berkumpul demi sebuah semangat baru. Belajar dan mengikuti semangat dari masayikh dakwah yang telah berkecimpung lama dalam dunia tarbiyah Indonesia. Untuk sejenak, saya coba melihat dan mengklarifikasi sebuah kintasan fikiran tentang fanatisme tokoh. Sebuah lintasan pikiran yang menyimpulkan adanya figuritas yang jika dibiarkan akan berpengaruh pada datangnya keberkahan dakwah dari Allah. dan Alhamdulillah, setelah kucerna setiap sikap yang terlihat mata, setiap kata yang terdengar telinga, setiap gurat wajah yang tertangkap mata, menandakan bahwa sesaknya Hall Mina ini karena rindunya jiwa mendengar sebuah pencerahan dari salah seorang tokoh tarbiyah. Ini bukan figuritas, ini hanyalah sebuah bentuk ikhtiar kami untuk menimba ilmu dan pengalaman dari seorang aktivis dakwah, sehingga keluar dari ruangan ini, ada sebuah semangat baru tentang dakwah. Keluar dari ruangan ini, kaki ini akan semakin kuat tertanam di halaman dakwah hingga bertemu dengan Sang Kekasih, Rabb Semesta Alam.

Ya Allah, tetapkanlah dan teguhkanlah kaki kami di jalan ini. Ceburkanlah kami lebih dalam ke lembah dakwah yang mulia ini hingga tiba saatnya nanti, kami akan berada di puncak keridhoanMU

No comments:

Post a Comment