Monday, May 08, 2006

Palestina, Amerika, dan Nurani Pak Polisi

Bismillah ........

Palestina memanggil kami. Dan maaf, hanya ini yang bisa kami lakukan. Sekedar longmarch dari taman bungkul menuju konjen AS di Jl. Dr Soetomo Surabaya. Hanya itu dan setelah itu bisa pulang untuk bisa beristirahat di empuknya kasur. Maafkan kami saudara-saudaraku. Hanya ini yang bisa kami lakukan. Semoga usaha kecil kami ini bisa menambah semangat jihad bagi kalian, terutama bagi kami. Semoga murka Allah segera turun pada biang terorisme yang telah membuat kalian seperti saat ini. Semoga langkah-langkah ini tidak berhenti disini saja karena ....
LANGKAH INI LANGKAH-LANGKAH ABADI
MENAPAK TEGAK MAJU TANPA HENTI

Saat aksi tadi, ustadz sigir dan ustadz sirodj banyak berbicara tentang polisi yang ikut menjaga aksi kami. Posisi berdiriku yang lumayan dekat dengan penjagaan polisi membuatku melihat tidak ada semangat di mata para bepak berbaju coklat itu. Mata mereka menunjukkan hati mereka. Aku yakin, jauh di dalam hati mereka, mereka setuju dengan kami. Dalam nurani mereka yang terdalam sebagai seorang muslim, mereka tahu siapa yang harus mereka bela. Dan jika sekarang mereka ada di garis yang bersebelahan dengan kami, hanyalah semata menunaikan tugas mereka. Terlihat je;as, sangat jelas, berdiri mereka tidak lagi gagah. Kenapa? Karena mereka sedang menjaga yang bertentangan dengan hati nurani mereka. Mereka, para polisi yang berjaga agar kami tidak mendekati kantor konjen AS itu hanyalah korban digdaya, korban dari ketakutan Amerika, korban dari kepengecutan Amerika dan merekalah yang harus menjaga agar si pengecut dan penakut itu baik-baik saja.

Semangat yang beda dengan yang kami bawa. Wajah para akhwat yang kulihat, semangat anak-anak yang ikut aksi, pekikan-pekikan takbir yang penuh ketegasan dan keyakinan akan sebuah kebenaran dan kemenangan, serta keteguhan sikap dari tapak kaki yang melangkah menyusuri jalanan Darmo. Pak polisi itu, kulihat keinginan untuk ikut bersama kami. Kuyakini satu hal, bahwa mereka yang juga muslim tau siapa yang sebenarnya haruis dibela, tahu siapa sebenarnya yang bersalah. Mereka tahu itu. Dan jika tiba saat mereka melepas baju coklat itu, mereka tahu mana yang harus mereka jaga.

LANTANG TLAH TERDENGAR PANGGILAN SUCI
MENYERUKAN JIWA MUSLIM SEJATI
SAMBUT SEMANGAT MEMBEBASKAN NEGRI
TANAH PERSADA SUCI PARA NABI
PANGGILAN SUCI BEBASKAN NEGERI
PALESTINA

satu hati bebaskan palestina

No comments:

Post a Comment