Setahun yang lalu, tulisan ini pernah saya goreskan. Goresan sebuah empati atas kekecewaan dan kesedihan yang dirasakan adik tercinta saya. Betapa kami tau hatinya terluka dan sakit karena langkahnya menggapai cita-cita harus ia tahan dulu. Tapi saat itu, justru ia yang meminta maaf pada kami karena merasa telah mengecewakan keluarganya. Melihatnya setahun yang lalu, terlihat jelas sebuah senyum yang ia paksakan. Dan dengan tegarnya ia justru membesarkan hati kami menerima keputusan Allah yang pasti lebih terasa menyakitkan untuknya.
Dan, ia tak pantang menyerah. Selama setahun saya menjadi saksi bagaimana ia mempersiapkan langkah berikutnya. Perjuangannya ingin membuktikan dirinya serta cita-citanya. Setiap hari, tak ada yang berlalu tanpa usahanya menancapkan satu persatu kesuksesan yang ingin ia ukir. Dan testimoni friendster saya pun, selalu sempat ia torehkan permintaan doa setiap ia berkunjung. Permintaan kepada kami, keluarganya, agar selalu mendoakan dia, mengawal usaha yang sedikit demi sedikit ia tanam.
Hingga pagi ini, sebuah berita yang membahagiakan kami semua. Bahwa ia diterima SPMB di fakultas impiannya. Fakultas yang setahun ia upayakan dengan gigih. Berita yang kudengar saat sedang apel pagi di halaman kantor membuyarkan konsentrasiku dan memindahkan alam pikiranku ke dirinya. Terbayang olehku saat ini, wajahnya, senyumnya, cerianya dengan berita ini.
Dek, gerbang itu telah terbuka. Masukilah dengan anggun. Tapaki jalannya yang akan semakin sulit ini. Tapi ketika kau yakin inilah citamu, keyakinan itu akan membuatmu maju dan maju. Tak peduli sepesar apa aralnya. Dan percayalah, kami semua disini, keluargamu, tau perjuanganmu, dan akan mensupport adek sampai citamu tercapai.
jadi terharu aku ... hiks2
ReplyDelete