Monday, June 27, 2011

(236) Jogja, sebuah potongan masa lalu


Here I am. Setelah 7 tahun yang lalu terakhir ke kota ini meninggalkan semua kenangan, menitipkan kisah masa lalu, saya ada di sini lagi. Jogja, kota kecil yang belum kuhapal likunya, tapi ada titik titik yang melekat, membawaku, mengantar dan membentukku hingga seperti saat ini.

Dan saya disini lagi, untuk sekedar melihat lagi, adakah kota ini seperti dulu? Adakah titik titik itu masih di tempatnya? Dan ya, aku melewati stasiun tugu. Tempatku meletakkan harap, menaruhnya disana setelah membawa dalam 6 jam untuk tak lagi kuambil, selamanya. Melewati satu pemberhentian yang mengingatkanku akan kisah brownies yang kubuat untuk pertama dan terakhir kalinya.

Aku disini, dan masih mengingat airmata yang pernah tumpah. Melepaskan hati yang enggan. Melepas kisah yang manis, yang sampai saat ini belum pernah ada kisah semanis itu. Setiap kenangannya membuatku tersenyum dan bersyukur pernah memiliki indah itu. Hanya diisi bahagia tanpa sakit. Tanpa cela, hadir dan masuk dalam hidupku. Sempurna, begitulah adanya. Hingga takdirNYA lah yang menuntun melepaskan kebahagiaan itu, lalu merangkai bahagia yang lain. Keikhlasan kita membuat semuanya terasa begitu mudah dan tetap bahagia.

Aku mengingat setiap potongan itu tanpa rasa rindu, tapi dengan doa. Apa yang diambil dengan begitu berat dulu, akhirnya membawa ke bahagia saat ini, di tempat masing masing.

2 comments:

  1. time can always heal, ya Eby :D

    ReplyDelete
  2. Always, om. Always.. Thank for that and for the Owner of time

    ReplyDelete