Friday, April 10, 2009

Siap Kalahkah?

Satu hari pasca pencontrengan. Hasil memang belum diketahui. Masih banyak proses perhitungan yang harus dilakukan. Namun, bagi sebagian besar dari mereka yang punya hajatan alias caleg, pasti sudah bisa mengetahui ini saat untuk berlapang dada, atau melanjutkan merekap suara. Yang menarik perhatian saya adalah sudahkah para Caleg ini menyiapkan mental untuk kalah sejak awal? SBB misalnya, kursi dewan hanya 25 dan itu direbut oleh 527 orang. Versi lain mengatakan 800 sekian. See, akan ada 522 atau 775an orang yang bakal gigit jari. Apalagi kalau dalam usahanya sudah banyak dana yang dikeluarkan. Iya kalau dana pribadi, hitungannya cuma rugi doang, lah kalau ngutang?

Yang perlu dicermati lainnya adalah apakah kekalahan dalam Pemilihan ini berdampak pada kehidupan sosial setelah ini? Tak tahu siapa lawan siapa kawan. Tak jelas pula apakah yang dipercayai untuk memenangkan dirinya, benar-benar bekerja untuk dirinya atau tidak. Lantas, jika di satu tempat yang tadinya diprediksi bisa mendulang suara karena punya tisu dan ternyata nihil atau tidak sesuai prediksi, bagaimana hubungan si Caleg dengan tisunya itu? Burukkah atau baik-baik saja?

Lalu, perasaan tidak percaya lagi, perasaan sudah dibohongi dan macam-macam mulai bermunculan. Aduh, tak kuasa rasanya kalau harus hidup dengan beban perasaan seperti itu. Hidup ini terlalu indah untuk disibukan dengan perasaan-perasaan negatif. So, tak perlulahada dendam, tak perlulah ada benci atau apapun. Tetaplah menyebar kebaikan dna hidup tak berhenti hanya karena tidak di kursi panas itu. Dan bagi mereka yang nantinya duduk di kursi panas itu, sering-seringlah berdiri dan mengunjungi mereka yang membuat kalian duduk disitu. Kalau betah duduk dan melupakan mereka, hati-hati,bisa terbakar saking panasnya.

Mungkin terlalu dini buat saya menulis ini. Yang jelas, saya ingin menyampaikan kepada siapapun nanti yang duduk di Dewan, masih banyak yang percaya bahwa Golput adalah jalan terbaik. Namun masih banyak pula yang merasa masih punya harapan dengan tidak Golput. Tugas kalianlah untuk tidak mengecewakan mereka, agar tidak menambah daftar panjang Golput 5 tahun mendatang. Amanah tidak sepantasnya direbut seperti ini, karena langit dan bumi saja menolaknya. Namun jika amanah sudah diemban, jalankanlah dengan penuh tanggung jawab. Masyarakat masih berharap.

Catatan : Ada caleg yang lulus SMA-nya kejar paket C, tapi perolehan suaranya bagus. Apa karena punya uang ya? Ah, ternyata masyarakat masih belum cerdas memilih.

5 comments:

  1. Anonymous10:05 PM

    siap kalah, siap stress, siap frustrasi, siap masuk RSJ, siap jadi dhuafa kehilangan banyak harta pas kampanye dulu hehe...

    bdw, alifuru apaan????

    ReplyDelete
  2. Anonymous4:04 AM

    semoga indonesia lebih baik ke depan... udah bosen liat politikus gitu2 aja iks

    *muhammaze*
    hust malah nanya lagi *jewer telinganya ni anak*

    @Eby
    engg... kayaknya besok2 harus ada baju m**a m*r*a kayaknya hahahahha

    :D

    ReplyDelete
  3. @ Om Masrur : Alifuru apaan yak? Kayak nama suku gitu. Tau deh. Yang saya tau say ajuga orang Alifuru tapi maap kagak bisa jelaskan lebih jauh.
    *lempar pertanyaan ke almas*

    @ almas : m**a m*r*a itu apa? ora mudeng ...

    ReplyDelete
  4. Anonymous1:32 PM

    eh ternyata Om Wiki juga tau alifuru hehe..

    bdw, kapan neh dasternya nangkring hahaha..
    *nyiapin kamera*

    ReplyDelete
  5. wah... bener bange tuh! soal pemilu tahun ini masih banyak yang semraut. kebetulan kau waktu hari "H" bertugas sebagai pengawas pemilu lapangan di Daerah Batu Merah.
    salam kenal ya?!

    ReplyDelete