Thursday, April 30, 2009

--- Sempurna Mencintai Ketidaksempurnaan ---


Kadangkala kita hanya butuh didengar. 
Kadang pula kita hanya butuh diam 
dan setelah beberapa saat,
rasanya sudah bicara banyak.

Kesempurnaan adalah hal,
yang tak akan pernah didapat sampai tutup usia. 
Karena sempurna bukanlah barang yang sudah ada. 
Kesempurnaan itu ada di hati yang siap menerima. 

Mengerti lalu berdamai, 
baru di saat itulah sempurna menjelma 
menjadi bahagia yang nyata. 

Saturday, April 18, 2009

Menangislah ... !!!!!


Menangis bukan dosa 
Menangislah jika itu bisa membuatmu lebih baik
Menangislah jika itu satu satunya cara bikin kau tersenyum kembali
Menangislah jika hanya itu caramu mengekspresikan segala gundah atau bahagia

Dan malam ini,
Aku ingin menangis untuk banyak alasan.
Untuk kenyataan yang tak seindah harapan
Untuk kekecewaan yang terus menerus bertambah
Untuk sakit yang kian meradang

Aku pun ingin menangis untuk ...
Segala kesenangan yang sudah Allah berikan
Segala rezeki yang tak putus dialirkan
Semua kebahagiaan yang melengkapi hidup
Dan untuk setiap senyum yang masih bisa kutebar

Tangisan ini juga untuk.....
Ketidakadilan yang dipertontonkan di hadapanku
Keangkuhan yang diperlihatkan dengan penuh kebanggaan
Kemunafikan yang menjijikkan yang terus dimainkan dengan sempurna
Kebutaan hati nurani yang tak lagi tahu membedakan mana yang haq dan mana yang batil

Tangisan ini untuk diriku,
Yang belum bisa berbuat apa-apa
Yang hanya bisa menangis melihat kenyataan pahit ini

Malam ini, aku ingin menangis
Agar esok aku bisa menatap dunia


*ditulis di sudut kamar dengan uraian air mata dan rasa sesak tak terjelaskan*
18 April 2009, 11 : 13 PM

Friday, April 17, 2009

Road to Waesala






Tadinya pengen cerita panjang tentang kisah ke Waesala. Tapi sampai depan kompi, rasanya tak ada yang bisa diceritakan dengan pas lewat tulisan. Perjalanan tugas seklaigus perjalanan batin. Dua hari bersama masyarakat yang tanpa penerangan selama 48 jam itu. Belum lagi aura ketulusan, kewibawaan dari seorang abi, panggilan untuk Bapa Raja Waesala, yang langsung masuk ke ruang batin paling dalam.

Perjalanan ini biarlah jadi cerita jiwa yang indah. Untuk kalian, saya share foto-fotonya karena foto-foto ini juga bercerita ....

1.Demi Waesala, dorong mobil juga dijabanin

2. Mejeng setelah dorong mobil

3. Kopi tubruk terenak yang pernah saya coba, layak mendapatkan setelah liat mereka dorong mobil

4. Menu makan malam hari pertama, ikan bakar buatan umi

5. Pemandangan dari gunung Waesala

Road to Waesala (2)

1. Salah satu jalan ke Waesala

2. Pemandangan dari belakang rumah Abi

3. Hiburannya anak2 Waesala

4. Salah satu rumah sisa Konflik Sosial di Waesala




Tuesday, April 14, 2009

Pertanda atau Sindrom?

Hari-hari belakangan ini, kok ya rasanya semakin berat. Orang bilang ini sindrom. Saya bilang ini pertanda. Entah pertanda baik atau buruk. Ada saja hal-hal yang bikin tidak yakin, bikin serasa mengambil keputusan yang salah. Kayak memikul beban yang berat dengan kekuatan yang tak seberapa ini. Dont know, tapi ada bagian hati yang bilang “yakin lo?”. Dan itu pertanyaan yang belum bisa saya jawab sampai saat ini.

Mungkin ini pertanda untuk sedikit mundur. Mundur melihat lagi apakah ini benar-benar hal yang saya inginkan? Sebelum semuanya terlambat ketika keputusan telah diambil. ini saatnya untuk merefleksikan kembali apa yang saya butuhkan sebenarnya. Ini saatnya untuk berkontemplasi, lalu kembali dan memutuskan bertahan atau menyerah.
Maaf, tapi saya harus pergi, entah untuk berapa lama. Ada yang harus kuselesaikan dengan diriku sendiri. Dan jika kembali, lets talk.

*14 hari sudah, hufffh, tarik napas panjang gak habis-habis*

* Kangen Batistuta, apa hubungannya yak????*

Friday, April 10, 2009

Siap Kalahkah?

Satu hari pasca pencontrengan. Hasil memang belum diketahui. Masih banyak proses perhitungan yang harus dilakukan. Namun, bagi sebagian besar dari mereka yang punya hajatan alias caleg, pasti sudah bisa mengetahui ini saat untuk berlapang dada, atau melanjutkan merekap suara. Yang menarik perhatian saya adalah sudahkah para Caleg ini menyiapkan mental untuk kalah sejak awal? SBB misalnya, kursi dewan hanya 25 dan itu direbut oleh 527 orang. Versi lain mengatakan 800 sekian. See, akan ada 522 atau 775an orang yang bakal gigit jari. Apalagi kalau dalam usahanya sudah banyak dana yang dikeluarkan. Iya kalau dana pribadi, hitungannya cuma rugi doang, lah kalau ngutang?

Yang perlu dicermati lainnya adalah apakah kekalahan dalam Pemilihan ini berdampak pada kehidupan sosial setelah ini? Tak tahu siapa lawan siapa kawan. Tak jelas pula apakah yang dipercayai untuk memenangkan dirinya, benar-benar bekerja untuk dirinya atau tidak. Lantas, jika di satu tempat yang tadinya diprediksi bisa mendulang suara karena punya tisu dan ternyata nihil atau tidak sesuai prediksi, bagaimana hubungan si Caleg dengan tisunya itu? Burukkah atau baik-baik saja?

Lalu, perasaan tidak percaya lagi, perasaan sudah dibohongi dan macam-macam mulai bermunculan. Aduh, tak kuasa rasanya kalau harus hidup dengan beban perasaan seperti itu. Hidup ini terlalu indah untuk disibukan dengan perasaan-perasaan negatif. So, tak perlulahada dendam, tak perlulah ada benci atau apapun. Tetaplah menyebar kebaikan dna hidup tak berhenti hanya karena tidak di kursi panas itu. Dan bagi mereka yang nantinya duduk di kursi panas itu, sering-seringlah berdiri dan mengunjungi mereka yang membuat kalian duduk disitu. Kalau betah duduk dan melupakan mereka, hati-hati,bisa terbakar saking panasnya.

Mungkin terlalu dini buat saya menulis ini. Yang jelas, saya ingin menyampaikan kepada siapapun nanti yang duduk di Dewan, masih banyak yang percaya bahwa Golput adalah jalan terbaik. Namun masih banyak pula yang merasa masih punya harapan dengan tidak Golput. Tugas kalianlah untuk tidak mengecewakan mereka, agar tidak menambah daftar panjang Golput 5 tahun mendatang. Amanah tidak sepantasnya direbut seperti ini, karena langit dan bumi saja menolaknya. Namun jika amanah sudah diemban, jalankanlah dengan penuh tanggung jawab. Masyarakat masih berharap.

Catatan : Ada caleg yang lulus SMA-nya kejar paket C, tapi perolehan suaranya bagus. Apa karena punya uang ya? Ah, ternyata masyarakat masih belum cerdas memilih.

Thursday, April 09, 2009

Contreng Day !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

9 April 2009, tanggal yang 8 bulan terakhir ini hampir setiap hari kita dengar di media cetak maupun elektronik. Demikian pula dengan kata contreng yang tiba-tiba menjadi kosakata bahasa Indonesia. Kami, yang ada di belahan bumi tidur, dengan sedikit “dipaksa” harus familiar dengan kata contreng yang notabene bahasa Jawa itu. Kenapa pula tidak pakai kata centang saja? Oke, its not a big deal now, toh sepertinya semua sepakat bahwa pada tanggal 9 April 2009, kita semua harus ke TPS untuk mencontreng.

Dan saatnyalah hari ini,9 April 2009 telah tiba dan aktivitas mencontreng diperbolehkan untuk dilakukan. Suasana TPS 6 di tempat saya memilih pukul 11 rame, rameee banget.
Ada beberapa hal menarik terjadi seputar Pemilu Legislatif ini. Pukul 11, antrian masih banyak. Kondisi ruangan yang sempit dengan antrian yang panjang bikin keringat tidak berhenti mengucur. Uniknya tak ada yang mengeluh, semua tetap mengantri meski berpeluh. Beberapa menit lewat dari jam 11, ada PPS yang datang dan bilang tentang aturan batas waktu pencontrengan yaitu jam 12. Tahu apa yang terjadi setelah itu? Pemilih ngamuk choy, mereka gak mau hak pilih mereka tidak terpakai karena aturan jam 12 itu. Mereka memprotes keputusan itu. Perang mulut-lah PPS dan para pemilih dan proses antrian tertunda sekitar 15 menit.

Saya sebenarnya juga mau ikut protes dengan keputusan itu, tapi mulut ini sudah kelu untuk ikut bicara. Terpesona akan kemarahan para pemilih. Padahal kalau mereka tidak memilih, yang rugi caleg-calegnya. Kemarahan itu juga bikin takjub karena di balik itu saya melihat mereka masih punya harapan. Harapan untuk 5 tahun lebih baik dengan menentukan siapa yang akan mengawal keinginan mereka, at least untuk 5 tahun ke depan. Golput karena alasan apapun, mungkin di sebagian tempat jadi trend. Tapi di Kabupaten Seram Bagian Barat, tepatnya Piru, masyarakat masih punya harapan.

Melihat mereka dengan antrian penuh peluh, saya berharap semoga ini tidak sia-sia. Ada yang bilang “contreng 5 menit untuk derita 5 tahun”. Bagi mereka yang mengatakan itu, saya ingin bilang, setidaknya mereka punya usaha untuk terlibat dalam memutuskan masa depannya. Daripada kalian yang sibuk mencaci maki demokrasi, meneriakkan golput, tanpa memberi solusi.

9 April 2009.
*Indonesia dalam harapan menuju lebih baik*

Wednesday, April 08, 2009

Haruskah kekuasaan menutup mata hati?

Euforia punya rekan kerja baru sejak 24 jam yang lalu sangat melegakan hati. Bahkan semalam kita sudah acara makan bersama. Pagi tadi, terpikir untuk membuat tulisan selamat datang kepada new comer di office, seperti tulisan selamat jalan kepada pendahulu posisi tersebut. Tapi, buum, dalam waktu 10 menit, semua bisa berubah. Betapa kekuasaan begitu memegang peranannya dan mencengkeram serta memporak porandakan sistem yang berlaku dan prosedur yang telah dijalani.

Kekecewaan yang kurasakan sekarang, tentu saja tidak sebesar kekecewaan dia yang menjadi korban. Mengapa harus ada korban atas sebuah kekuasaan yang dimaknai terlalu tinggi. Harus ada korban atas sebuah otoritas yang terlalu berlebihan. Alasan yang terkesan dibuat-buat hanya untuk menutupi alasan yang sebenarnya. Saya mempertanyakan profesionalitas. Saya mempertanyakan kejujuran. Saya mempertanyakan kualitas yang ditawarkan dari proses yang licin ini.

Mencari posisi aman tidaklah harus dengan mengorbankan perasaan orang lain. Bawahan bukanlah robot yang tidak punya hati yang atas nama kekuasaan bisa diperlakukan seenaknya. Atasan juga bukanlah seorang nabi atau malaikat yang suci yang selalu benar. Komunikasi, bagaimana cara kita mempertahankan apa yang kita yakini benar, mempertahankan hal-hal prinsip yang kita anut, semestinya bisa dilakukan sampai titik darah penghabisan.

Berulangkali saya berpikir, apakah ini saat yang tepat untuk membuka aib orang lain demi mempertahankan apa yang diyakini? Jelas sangat tidak bijaksana. Betapa tidak adilnya kenyataan yang terjadi hari ini. Hati kecil rasanya ingin berteriak meneriakkan kebenaran, meneriakkan ketidak adilan, meneriakkan kedzaliman yang secara tidak sadar dilakukan.

Bentuk apresiasi yang salah tempat. Salah kaprah. Eneg..eneg...eneg.
Aku marah sampai rasanya mau muntah.

Saturday, April 04, 2009

Blogger Maluku (Part 1)


Lets the story begin....

Dulunya, ngeblog menjadi hal yang menyenangkan. Sorry, kata "dulu" bukan berarti sekarang tidak menyenangkan lagi. Itu hanya penggambaran waktu. Setiap hari selalu ada yang baru di blog ini. Apapun itu, hal sekecil apapun itu pasti tertuang. Yang berantem sama petugas perpus, yang dorong sepeda motor dari jalan masuk UBAYA tengah malam karena banjir, yang habis nonton Perancis - Itali, yang habis dapat hadiah pepaya dari murid, apapun itu selalu tertuang. Menulis, posting tepatnya, menjadi hal yang sangat dirindukan. Dalam perjalanan, dalam benak telah berkumpul rangkaian kata yang ingin secepatnya dituang kalo nanti berhadapan dengan kompi. Dulu, ya dulu.

Sekarang, pekerjaan nge-blog menjadi hal yang jarang *sengaja tidak pakai kata tidak pernah* dilakukan. Bukan karena demam FB, karena jauh sebelum kena demam itu, blog sudah jarang di-update. Lantas karena apa, saya sendiri lupa. Namun, belakangan ini kerinduan untuk aktif nge-blog lagi muncul. Blogwalking, say hello di shoutbox, comment gak penting di postingan blogger yang lain atau hanya sekedar membaca. 

Dulu, membaca apapun yang terbaru dari blogger lain selalu menginspirasi. Secara tidak sadar, pertemanan terbentuk dengan sendirinya, keakraban yang tercipta tanpa pernah bersua menjadi sesuatu yang menakjubkan. Lalu, datanglah hari ini. Hari yang perlu dicatat dalam lembar sejarah hidupku. Sepersekian dari blogger Maluku berkumpul di Cafe Seroja. Dari kanan ke kiri AlmasOm EmbongIkhsan, TiaraAku , Masrur, Dharma. Awal yang menyenangkan dan definitely sure adalah awal dari hal-hal menakjubkan lainnya.


Banyak hal yang bisa dilakukan bersama nantinya. Bukan cuma sekedar menyebarkan virus blog pada orang-orang seperti kata bung Almas, tapi lebih dari itu. Bagaimana human connection tercipta, dan setiap kami bisa mendapat hikmah lebih dalam dari yang lainnya. Kepingan-kepingan hidup setiap kita bisa jadi sebuah inspirasi yang penting bagi yang lainnya. 

Sejak hari ini, mari bergerak bersama. Kita lakukan banyak hal-hal hebat bersama. 

Sejak hari ini, awas keduluan ***** (gak berani tulisnya, hehehe)

Catatan : Ditulis setelah pertemuan perdana bersama blogger Maluku, Sabtu 4 April 2009 di Cafe Seroja, Amplaz . Foto-foto di blog almas

Just Enjoy The Trip

It’s complicated.
Make a trip with people who sucks me for much of thing. There is a lot of criteria and all of that make me feel so uncomfortable. One, thinks that he only have one boss and no there is no one can tell him what he must do. Two, act like he knows everything. Think that he is the one and only knows everything and just talk and talk and talk. Three, act bossy with no realize who exactly he is. 
For man A, I wanna say “Stop be like a jerk”. For man B, I wanna say “Ups, it is disquisting”. For man C, I wanna say “Who the hell you are?”

One thing that make me stay that I’ve been said that I must enjoy my trip. Try to connect with nature, just enjoy it. The sound round and round in my head and make me feel comfort during the sucks thing. And then, I like to see the stones, the rockstones, the trees,fish, white sand, island,and many view which make me calm.

I enjoy my trip, I enjoy be with 3 man who makes me sick, try to take what happen to me today. And then, everything goes normally again. There is a smile, there is a laugh, there is a help, there is human connection, there is take a picture, there is much thing I love it. Fortunately, beside I have 3 annoying man,I have 5 funny man. A with his calm and it send to me. B with the “wanna know” behaviour. So, we discuss all that time. C with his funny laugh, if he laugh, I laugh although for me that’s not funny joke. D with his wise,calm. He is so adult. And the,E, who enjoy his life much. Never take everything personally, cheerfull people. Yup, I’ve work trip with 8 man. 

Just relax if you have a bad situation. Just relax if you have a friend who doesn’t respect you. Just relax if everything happen not like what you want to be happen. Just relax, just take a deep breath and enjoy it. Everything will fine. I believe in good. The good thing will happen if we believe it.the good thing will happen if we survive through the screw. Everything will be okay if we believe it will be okay.

And now, I am okay with today. And for that feeling, thanks to someone who call me at 4 a.m just for ask me to enjoy my trip today. You are my person, thanks……..

Is that the right thing?

Bagaimana kita tahu bahwa sesuatu itu baik untuk kita, bahwa sesuatu itu memang untuk kita? Kadang, di awal serasa tepat, serasa kita memang dilahirkan untuk mendapatkan hal itu. Tapi seiring berlalunya waktu, rasanya hambar, rasanya begitu tidak tepat lagi. 
Lalu, ketika kita mulai merasakan ketidaktepatan itu lagi, bagaimana kita bisa tahu bahwa itu memang tidak tepat? 

Belakangan ini saya berpikir, apakah memang ini yang saya inginkan? Apakah dalam hidup, ini yang saya inginkan dan yakini untuk dijalani? Siapa yang memberi jaminan bahwa pilihan-pilihan yang saya buat nantinya tidak akan membuat saya menyesal?

Yang dibutuhkan oleh saya sekarang adalah waktu. Waktu untuk berkembang,waktu untuk berpikir, atau mungkin waktu untuk membiarkan pergi. 
Megap-megap rasanya ketika harus mengupayakan semuanya sendirian. Memastikan semuanya baik-baik saja,membakar diri sendiri demi terangnya sekitar. Kadang, bersikap seperti lilin bukanlah sikap yang tepat. Bagaimana bisa kita terus menerus membakar diri sendiri supaya orang disekitar kita dipenuhi cahaya. Bagaimana setelah kita selesai terbakar? Setelah kita menjadi abu?

Memberi dan memberi, itu yang terus menerus berusaha kudengungkan agar tak menyerah. Memberi dan hanya memberi, itu saja. Karena cinta adalah memberi