Friday, September 01, 2006

Persembahan Untuk Ibundaku

Ingatkah kawan,
Ibu yang selalu meneteskan air mata ketika engkau pergi
Ingatkah kawan,
Ketika jemari ibu mengusap lembut kepalamu dan airmatanya menetes ketika kau terbaring sakit
Kawan, pernahkah dirimu bangun tengah malam dan mendengar tangisan ibu dalam doanya?
Tangisan dan doa itu yang mengantar kesuksesan kita.
Pernahkah kita tahu ayah dan ibu terluka dan mengiba pada Allah agar kita jangan dilaknat, agar Allah mau mengampuni kita dan memberikan kehidupan terbaik untuk kta?Pernahkah kita menyesal karena lupa menyertakan mereka di dalam doa?

Ah kawan,
betapa tak sebanding cinta dan pengorbanan mereka dengan balasan kasih sayang yang kita berikan.
Setelah dewasa dan bisa "menghidupi" diri sendiri, kita masih bisa melenggang ringan meninggalkan mereka (mereka ikhlas asal kita bhagia)
Ternyata kita masih sangat jauh...
Lalu bakti seperti apakah yang bisa kita persembahkan?

Semalam, suara itu menggetarkan hatiku lagi
Suara wanita mulia yang dari rahim agungnya aku terlahir.
Tak henti-hentinya ia menanyakan kabarku, memastikan aku baik-baik saja
Menanyakan setiap jenak kehidupan saat ia tak ada di sampingku
Dan balasanku...
Aku menceritakan sedihku, aku menceritakan perihku yang seharusnya bisa kuatasi sendiri
Sungguh, aku menyesal berbagi sakit dengannya
Ia pelabuhanku, pelabuhan yang selalu menyediakan ketenangan untukku berlabuh setelah berlayar terombang ambing di lautan lepas

Suara itu bergetar, menandakan kerinduan yang amat sangat
Menutup pembicaraannya, dengan getaran suara menahan tangis yang hebat, ibu berkata,
"Ibu sayang eby"
3 kata yang membuat benteng pertahananku runtuh
Hangat menjalari pipiku, dan aku hanya bisa bilang,
"Eby juga sayang ibu"

Saat itu, rasanya ingin kuberikan segalanya
Akan kutukar dengan apapun
Asalkan aku bisa ada di sampingnya saat itu
Menyeka air mata itu dengan tanganku sendiri

Ibu, tak pantas kau menangis
Kau hanya boleh tersenyum
Hanya itu yang boleh kau lakukan
Jangan menangis lagi bunda
Aku akan datang, menyeka air mata itu
Menggantinya dengan senyum yang tak pernah hilang

$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$

Kawan,
Sesekali jenguklah ibumu yang selalu menantikan kepulanganmu di rumah yang dulu kau dilahirkan.
Kembalilah memohon maaf pada ibumu yang selalu rindu akan senyumanmu
Simpanlah sejenak kesibukan-kesibukan duniawi yangselalu membuatmu lupa untuk pulang
Segeralah jenguk ibumu yang berdiri menantimu di depan pintu sampai malam pun kian larut

Kawan, kembalilah segera..peluklah ibu yang selalu menyayangimu
Ciumlah kaki ibu yang selalu merindukanmu
Berdoalah untuk kesehatnnya dan rasakanlah pelukan cinta dan kasih sayangnya

Kawan, jangan pernah sakiti mereka.
Jangan izinkan air mata mereka mengalir lagi selain airmata kebahagiaan

Ibu...
maafkan aku sampai kapanpun tak akan terbalas baik budimu
hanya untaian doa untukmu, Semoga Allah membalas budi baikmu

Ibu, engkau selalu berada di dalam hatiku
Tiap jengkal dan hembusan nafasku, semoga bahagia selalu menyertaimu

Ibu, aku sayang padamu
Ibu, maafkan aku

@Persembahan untuk ibundaku, wanita perkasa, wanita terhebat, wanitaku@

No comments:

Post a Comment