Bismilahirrahmanirrahim...
Sudah empat Muktamar, it means sudah 4 tahun kami, UKMBI, mengeja makna keberadaan kami di bumi ITATS. 4 tahun kami berupaya memberi manfaat dari kehadiran kami, mengumpulkan potensi yang berserakan dari kami, memadukannya dan ramu agar kelak kami tak malu karena tak berpangku tangan.
2 calon ketua sudah diusulkan untuk nanti diputuskan oleh ta'mir (Muktamar UKMBI tidak menghasilkan ketua, hanya usulan untuk diputuskan oleh ta'mir, red). DPO pun sudah ditunjuk. Penunjukan atas dasar analisa kami yang tak seberapa, atas sebuah penilaian manusiawi kami sembari berharap mendapat ridho dariNYA.
Sungguh, tak ada yang bisa saya ucapkan. Ingin rasanya bertahan lebih lama, tetapi begitulah perputarannya. Harus ada darah-darah baru. Harus ada semangat baru, manusia-manusia luar biasa lainnya yang akan mengeja cinta tertinggi pada Allah lewat KMBI. Saya masih saja menyebut KMBI (Komunitas Muda Baitul 'Izzah), padahal sebenarnya sudah diganti dengan UKMBI (Unit Kegiatan Masjid Baitul 'Izzah). Mungkin karena nama itu yang selama ini menjadi teman dalam kehidupan saya 4 tahun terakhir. Nama itu pula yang mencerminkan jiwa muda kami yang ingin bersenang-senang dan memilih jalan ini sebagai wadahnya.
Masih jelas dalam ingatan syuro-syuro perdana 4 tahun lebih yang lalu. Syuro-syuro yang membahas tentang nama yang bisa merepresentasikan semangat kami, logo apa yang menggambarkannya dan hal-hal prinsipil lainnya sebagai awal langkah kami. Dan Komunitas Muda Baitul 'Izzah kemudian dipilih dari sekian banyak pilihan seperti Keluarga Masjid Baitul 'Izzah, Keluarga Mahasiswa Baitul 'Izzah dan nama-nama lainnya.
Syuro-syuro berikutnya bersama orang-orang luar biasa lainnya yang menurut AD/ART kemarin pasal 13, kami adalah alumni. Satu persatu sudah menjalani hidupnya sendiri-sendiri. Di Ambon, Kalimantan, Bandung, Malang, Bekasi, juga Surabaya. Masa-masa itu tak terlupa. Forum-forum yang dipenuhi banyak hal. suka, sedih, sesak, resah, kecewa, marah, tapi kesemuanya telah kami bingkai dalam cinta kepada Allah dan yang tinggal hanyalah ukhuwah.
10 bulan cukup untuk melihat masjid Baitul 'Izzah-ku berbeda. Hijabnya telah diganti, pohon yang dulu bersama-sama kami tanam saat bersih-bersih masjid, sekarang sudah besar. Semoga seperti cinta kami pada UKMBI yang akan terus membesar.
Teduh rasanya kembali di masjid itu. Hingga ketika menunaikan sholat Ashar, dari sekian banyak mukena yang ada, saya memilih satu bawahan. Kain bercorak batik berwarna orange. Kenapa kain itu yang saya pilih di antara mukena berwarna putih bersih itu? Karena itu kain mbak Anis, yang ia tinggalkan di masjid itu. Memakainya serasa ia bersama saya. ia yang sekarang sudah balik ke Kalimantan. Ia, saudara yang mengajakku memasuki dunia indah ini, dan menawanku disana hingga aku tak ingin lagi keluar. Ia yang mengajariku tentang tanggung jawab, tentang kepedulian dan tentang pembuktian ukhuwah yang luar biasa. Kami berdua dulu sering menghabiskan waktu di masjid walaupun sekedar untuk beristirahat melepas penat.
Setelah ini, aku akan kembali ke kehidupanku sekarang yang sedang kujalani. Tapi kali ini aku pergi dengan satu kelegaan. Bahwa KMBI-ku eh UKMBI-ku ada di tangan hamba-hamba yang luar biasa. Yang semangatnya mereka tularkan padaku muktamar tadi. Semangat dakwah yang menjalar hebat dan aku tahu, insyaAllah, UKMBI-ku akan baik-baik saja.
Do you know the relation between your two eyes?
They blink together, move together, cry together, and sleep together.
Eventhough they never see each other.
Ukhuwah should be just like that.
Bukan suatu masalah besar jika ku tak punya harta/pangkat di dunia. Tapi akan jadi masalah besar bagiku jika tak memiliki kalian sebagai saudara seiman tercinta apalagi ketika keberadaanku tak membawa manfaat sama sekali bagi kalian, UKMBI-ku
Saya udah baca tiga postingan baru ngerti di postingan ini, apa itu KMBI. kalo di kampusku tuh KMBI singkatan dari Kesatuan Mahasiswa Budha Indonesia...hehehe...btw, jadinya bolos kerja berapa hari nih mbak?
ReplyDeleteSudah bukan KMBI lagi, tapi UKMBI.
ReplyDeleteGak bolos kok, pak Adis. Izin tepatnya, benar2 izin. Waduh, ngeri juga nih ditanya bolos dari orang BPK (benar kan?). Saya pergi sudah dengan restu Pak Kabid. Cuma seminggu. Ini sudah mau balik, kembali berkarya di bumi SBB tercinta
Pak? waaaa.....kenapa manggil pak? *Jadi Ibu Adis kemana ya?*
ReplyDeleteBiar kedengaran profesional aja, maaf maaf deh....
ReplyDeletesemangat ya untuk klampis dan kmbi...
ReplyDeletesalam untuk ikhwah kmbi
dari semolowaru
-toni-