Thursday, March 16, 2006

Papa, pilar hidupku

Papa…..
Saat ini aku merindukan kehadiran papa disisiku. Memapahku dan membelai rambutku, tanpa bersuara tapi aku merasakan kasihsayang yang dalam. Aku rindu saat aku tidur di dadanya, dibalik pelukan hangatnya dan ia tidak protes walaupun dadanya sakit.
Papa, aku tahu saat ini air matamu lebih mudah gugur dari biasanya. Engkau yang tak pernah mengekspresikan kemarahan, kekecewaan maupun kesedihan selain dengan cara diam. Sementara jika engkau bahagia, maka engkau akan membaginya dengan seluruh dunia.

Papa, dirimu saat ini sedang diuji olehNYA. Tapi pa, aku ada disini menemani papa. Walaupun papa tak bisa melihatku, walaupun aku tak bisa memeluk papa menularkan kekuatanku, tapi coba papa raba hati papa, disitu aku menemani. Keadaan saat ini juga karenaku. Aku yang tak tahu cara menghormati dan menjaga kepercayaanmu. Aku yang telah mengecewakanmu tanpa kau sadari. Pa, di sudut hatiku yang paling dalam, aku sangat menyesal. Aku insyaAllah akan menebus kesalahan2 itu pa. Hingga aku punya nyali untuk menyeka air matamu dengan tanganku sendiri. Kau adalah segalanya untukku, pa. Kau adalah pilar hidupku, tiang penyanggaku. Suatu saat aku akan datang mencium khidmat tanganmu, menghapus airmata dipipimu, membuat senyum kembali mewarnai hidupmu. Aku akan datang dan membuktikan apa yang kau anggap tentang diriku adalah benar, bahwa aku adalah anakmu yang baik, bahwa aku adalah anakmu yang terbaik.

Pa, kau adalah semangat hidupku. Jangan berhenti berdoa, jangan berputus asa dari rahmat Allah. IA tidak akan menguji papa dan kami semua diluar batas kemampuan kita. Yang sabar ya pa. Aku tahu papa telah melakukan banyak hal. Bahkan di tengah keadaan kita sekarang, papa justru memberiku kekuatan dengnan mengirimiku sms agar kami, 2 putrimu yangsedang berusaha mencapai cita-cita di negeri seberang, tetap tabah dan menjaga keimanan. You are the best, pa. Papa rela mengorbankan apapun untuk kami, terutama aku. Aku merasa tak pantas menjadi anak dari manusia sebaik dirimu. Pa, aku benar-benar minta maaf. Aku sangat mencintaimu pa, sangat. Hingga hati ini berlubang, apapun kulakukan untukmu.

No comments:

Post a Comment