Sunday, January 28, 2007

Its All About Choice, gO Home is my CHoiCe

Life it just about choice. Since we get up in the morning and sleep at night, we make a lot of choice. Selama hidup saya, satu persatu pilihan sudah saya ambil, sadar atau tidak pilihan itu, itulah yang sudah membuatku, membentukku hingga di titik ini. Dan kalau satu lagi pilihan harus saya ambil, saya harus mengambilnya dengan kesadaran penuh.

Pilihan untuk pulang adalah pilihan yang dengan secara sadar saya ambil. Bagi sebagian orang mungkin mempertanyakan pilihan itu, tapi tidak semua pertanyaan harus saya jawab. Yang benar bagi sebagian orang, mungkin saja salah bagi orang lain. Pilihan yang benar bagi seseorang, mungkin saja tidak akan dipilih oleh orang lain jika dihadapkan pada keadaan yang sama.

Kata Kate dalam Cheaper By The Dozen “Life ia journey, journey to bring us home”. Maybe, now is the right time to go home. My life, my journey akhirnya bring me home. Petualangan seekor lumba-lumba di ganasnya samudera yang bukan rumahnya mungkin saja harus berakhir hari ini. Setelah 10 tahun ia melanglang buana, mencoba kesegaran berbeda di setiap perairan yang ia selami, di banyak daratan yang sempat ia singgahi. Banyak ikan (arek2 STELK, arek2 elektro itats, arek2 KMBI, arek2 RMA, arek2 KAMMI, arek2 FSLDK, SMK 7, komunitas tarbiyah) yang ia temui, banyak karang yang membuatnya terantuk, banyak gelombang yang membuatnya harus bisa bertahan agar tidak terseret lebih jauh, ada juga kehangatan dan keindahan terumbu karang yang ia lihat. Setelah apa yang ia dapat itu, maka mungkin ini saatnya untuk kembali ke perairannya, perairan tempat ia berasal. Saatnya ia bercerita kepada para lumba-lumba saudaranya tentang perairan yang luas, agar perairannya bisa lebih indah lagi.

Satu yang ia yakini, ia pasti akan merasa lebih nyaman dengan perairan where she belong. She realize ada gelombang lain, ada batu karang lain tapi ada juga ikan-ikan yang lain yang akan menemaninya. Dia akan rindu dengan seluruh saudara, sahabatnya di perairan Jawa, tetapi justru memori persahabatan dengan merekalah yang akan membuat dia bersemangat menjalani petualangannya yang baru. Ya, The New Adventure.

Ini bukan saja perjalanan pulang, tapi bisa saja ini adalah awal dari sebuah petualangan yang baru, sebuah pengembaraan lainnya untuk merangkai puzzle raksasa kehidupannya hingga puzzle itu menemukan gambarnya secara utuh, berakhir pada kesyahidan dan ridho Allah akan JannahNYA.

Saat putranya Denzel Washington dalam John Q berkata “Good Bye, Dad” ketika Denzel keluar dari ruang pengadilan menuju kehidupannya di penjara, Denzel berkata “Don’t Say Good Bye, but See You Later”

Maka, itu pula yang akan kukatakan. Saya tak akan mengatakan selamat tinggal pada kalian seluruh saudaraku, sahabatku, yang telah mengukir setiap lembar di hatiku, merangkainya menjadi cerita indah yang kupastikan akan selalu bersemayam di sudut hatiku. Setiap kalian menempati ruang di hatiku, maka bukan Selamat Tinggal, tetapi Sampai Ketemu Lagi. Karena saya akan sering-sering mengunjungi kalian di ruang kalian masing-masing.

Nb : Bagi yang mau ikut nganter ke bandara besok, jangan bawa tissue karena kalian tidak saya perkenankan untuk menangis. Saya sudah capek mengurasnya selama sepekan terakhir, bahkan 2 hari terakhir, sudah kering rasaya. Bukan itu yang ingin saya lihat, tapi senyum kalian, tawa kalian, ceria dan canda kalian yang ingin saya jadikan penutup pertemuan fisik kita dan itu tidak butuh tissue atau sapu tangan. Semoga kepergianku tidak ikut mencoret namaku di hidup kalian. Semoga saat aku bersama kalian, itu bukanlah kesia-siaan belaka untuk kalian. Kuharap, kenangan indah tentangkulah yang sempat kupatrikan dalam memori kalian. I love you all, guys

"Ditulis oleh ebhy dalam kenangan kebersamaan yang indah beberapa jam menjelang kepergian"

2 comments:

  1. Maunya posting tp buru2. Sdh semingu di RUMAH. Makan sepuasnya, kapan saja, manja2 seenaknya sambil makan duren atau baca surat2 cinta dari sahabat Sby. Cukup seminggu. Besok, aku sudah harus benar2 kembali merangkai hidup yang baru. Memulai mengurus segala sesuatu untuk mulai masuk ke ranah kerja. Mohon doanya ya. Aku kangen teman2 Surabaya :((:)):x

    ReplyDelete
  2. Anonymous9:27 PM

    ass. hamida...
    udah brapa lama di ambon?? gimana rasanya pulang kampung..gw cuma pengen nyari temen yang pernah jalanin proses pendewasaannya di luar ambon akhirnya harus pulang kampung,,gimana rasanya yah??hehe..12 tahun gw tinggalin ambon, kuliah n coba2 build my own business yg pada akhirnya rontok, n gw mikir udah lama ya gw tinggalin rumah,,adaptasi,ninggalin smua gaya hidup kota besar gw dan harus balik,,bukan sesuatu yg mudah buat gw,tp mau ga mau,,gimana rasanya mida coz gw cowo beda ga sama rasanya cewe, imel gw yah ke gpeluw@yahoo.com,,thanks

    ReplyDelete