Sisi indah aksi selain tema yang diusung adalah saat bertemu saudara-saudara seiman. Di setiap aksi, pertemuan dengan saudara-saudara yang tidak setiap hari bisa bertemu itulah yang aku rindukan. Tau kabar terakhir mereka, dengar cerita-cerita mereka selama tidak bertemu. Senyum serta tawa mereka yang menyejukkan hati, jadi satu alternatif bahan bakar semangatku untuk kembali meneguhkan langkah dan menegapkan tubuh dalam barisan dakwah ini.
Seperti aksi tadi siang di depan patungnya Gubernur Suryo, depan Grahadi. Wacana yang diusung adalah anti kekerasan terhadap perempuan. Aura semangat dari akhwat-akhwat di sekitarku yang begitu ridho memberi waktunya, berjemur di terik matahari pukul satu siang, sangat terasa. Pancaran keikhlasan dari sorotan mata di balik slayer serta dari pekikan takbir yang membahana menguatkan hatiku untuk tetap berdiri bersama mereka memperjuangkan hak-hak kami sebagai perempuan.
½ jam aksi berjalan, seorang akhwat disampingku menegurku :
“Mbak febry ya?” she know me behind my blue slayer
Kualihkan pandanganku : “iya, saya” ups, mata ini tidak kuingat.
Slayernya pun dibuka, dan dek Nisa, akhwat JMMI yang berdiri di hadapanku. Lama tak bertemu. Begitu banyak cerita tentang ia yang kudengar setelah itu. Saat tau rencana kepulanganku, tanganku yang dari tadi digenggamnya tak mau ia lepas bahkan ia pererat. Dek, ana uhibbuki
Sebelum pulang aksi, bertemu dengan adek-adekku yang lain dari UNITOMO. Dek lina, dek titin, dek ifa cs yang protes-protes karena sulit menghubungiku belakangan ini. Afwan adek-adekku sayang, ane ganti nomer. Aku juga emang udah lama gak maen lagi ke kontrakan mereka. Mengalirlah cerita tentang perjalanan dakwah kampus mereka. Ya, sekarang memang masanya mereka. Ana uhibbukum fillah
Hal-hal seperti tadi yang bikin aku sering tidak percaya bahwa yang indah ini sebentar lagi akan kutinggal. But, I believe, there is another miracle. However, this nice thing is always in my memory. I love you all, my sisters in brotherhood of Islam
No comments:
Post a Comment