Bismillah.
“Ukhuwah adalah degup penuh makna yang mengalir indah bersama aliran darah, berawankan ketsiqohan yang tiap tetesannya mampu menelusup jernih menembus karang prasangka dalam hati yang puncaknya berbuah keitstaran.”
Cerita 1 : Usroh rohmah. Satu kisah terbaik tentang ukhuwah yang kumiliki. Sejak 3 tahun yang lalu, kebersamaan ini begitu penuh kehangatan. Ukhuwah yang unik yang tidak meninggalkan cela sedikitpun.
Bahkan hingga di detik-detik terakhir ini, saat kita telah memilih hidup kita masing-masing, saat takdir tak lagi mengizinkan kita bertemu seintens biasanya, tapi hati kita tak pernah berjauhan.
Setahun memang kita tidak bertemu fisik secara intens dan lengkap. Tapi kita sudah membuktikan bahwa setahun itu kita lewatkan dengan mudah, tetap indah, ukhuwah kita tetap lekat. Dan kini saat takdir memutuskan bukan cuma tidak intens, tapi memang tidak bisa bertemu lagi, maka aku yakin, cerita ukhuwah ini tidak akan sirna. Kisah kita tidak tamat, justru inilah awal pembuktian ukhuwah kita yang berjauhan tapi “dekat”.
Tadi sore, mungkin akan menjadi pertemuan terakhir kami. Mbak imas udah duluan ke Medan ikut suami, mbak febi udah balik ke mojokerto, mbak yuni bentar lagi ke kaltim ikut suami, dan aku, mungkin juga akan pergi. Gak rela rasanya melepas pertemuan ini, tapi itulah sunnnatullah. Ada perjumpaan, maka ada perpisahan. Bibirku kelu, tapi hatiku ingin berteriak, AKU SAYANG, AKU CINTA KALIAN sejak pertama kita bertemu.
Cinta yang mengikat kami bukan cinta biasa. Cinta yang berbeda. Cinta yang tak lekang oleh massa. Mereka adalah sahabat-sahabat terbaik saya yang terus akan bertambah seiring tapak kaki melangkah. Mereka sahabat dari surga. Semoga kami tetap istiqomah dan kelak bertetangga di alam nirwana. Insya Allah.
Cerita 2 : Sesaat sebelum pamitan, mbak yuni mengulurkan sebuah kado untukku. Kertas kadonya penuh dengan love gitu yang tentu saja mengartikan cintanya padaku. Aku terharu menerimanya. Tanganku gemetar ketika harus menerima. Seharusnya akulah yang memberikannya kado karena 11 hari yang lalu, ia melepas masa lajangnya.
Di rumah, saat kubuka, isinya adalah
sebuah kerudung biru (she know I like blue a lot), buku 10 wasiat Hasan Al Banna (pantes aja siang tadi sms nanya aku punya buku 10 wasiat Hasan Al Banna gak, kirain mau minjam), dan secarik kertas. Isinya :
Untuk eby
Ebi …
Kerudung ini sdh kupakai. Sengaja kuberikan ke ebi biar ebi ingat aku terus.
Semoga buku ini ebi belum punya.
Aku gak bisa ngomong bi, habis sedih.
Yang jelas, aku sayang ebi
Yuni
I love you too mbak yun. You know how much I love you and the others. You know that. You know how our love going to grow every single time. Kisah kita indah, terlalu indah.
PS : Usroh Rohmah = eby, yuni, imas, dina, citra, binti, zahroh, feby, haniyah, yuli = Cinta
No comments:
Post a Comment