Sunday, August 06, 2006

Gelombang Putih Itu

6 agustus 2006
Dingin yang mendera menghentikan langkahku untuk beranjak
Namun ...
Tersentak oleh gencarnya pemberitaan hangat suasana di luar sana
Terbayang kembali gelombang putih meneriakkan AllahuAkbar di jalan Raya
Dingin itu pun pergi
Ia tak mampu lagi menghentikan langkahku
Ia tak mampu mengalahkan satu keinginan sederhana
Menjadi bagian gelombang putih itu, sekali lagi
Toh, hanya dingin
Nun jauh disana, Peluru peluru seperti hujan
Maka dingin ini belum seberapa
Jika nanti, dingin itu menerpa kembali
Tak akan ku mengeluh
Akan kunikmati lagi
Karena aku telah menikmati hangatnya gelombang tadi

No comments:

Post a Comment