Sunday, October 15, 2006

10 hari kedua 1427

Day 11 / Rabu, 4 oktober 2006
Hari ini aku ke kampus. Jatuh, jatuh deh lu. Pokoknya aku gak mau di kost terus. Alhamdulillah gak ada apa-apa. Tarawih dan tadarus alhamdulillah juga lancar. Alhamdulilah juga obat-obat dari dokter itu tinggal dikit. Paling besok juga udah habis and it means aku bakal terbebas dari itu semua

Day 12 / Kamis 5 oktober 2006
Aku gak masuk ngaji. Gimana mo masuk, dokternya buat janji kontrol pas jam ngajiku. Minta ijin dan berangkatlah aku ke dokter. Selama ramadhan ini, aku gak pernah lagi makan di luar. Adek eya selalu masak buat makan malam dan sahur kita. Soalnya ibu udah wanti-wanti, gak boleh lagi makan di luar. Selain gak terjamin kesehatannya, berat di ongkos juga kalo bertiga makannya beli terus. Murahan juga masak sendiri. Walhasil, yang mo dimasak selalu disesuaikan sama seleraku. Soalnya kalo gak gitu, aku dikit banget makannya. Maaf ya adekku sayang

Day 13/ Jumat 6 oktober 2006
Saat ngisi kajian putri di salah satu kampus, panitia ngasih souvenir berupa buku bagus berjudul “4 Wanita Terbaik Dunia Akhirat”. Banyak banget pelajaran yang bisa aku ambil sebagai seorang muslimah. Khadijah, Fatimah, Maryam dan Asiyah adalah figur wanita sholehah di masa terbaik kehidupan dunia.

Day 14 / Sabtu 7 oktober 2006

Aku masuk sekolah hari ini. Jadwal ngajar terakhirku karena pekan depan sudah libur. Pas masuk ruang jurusan, bapak-bapak guru yang lain pada gantian menanyakan kondisiku, bahkan pak Bambang malah minta aku pulang aja.

Udah gitu, pas masuk kelas, anak-anak pada bertanya kemana saja kok aku gak pernah kelihatan? Satu di antaranya, arifin namanya, bahkan ke mejaku dan bertanya kenapa. Waktu tau kalo aku baru sakit, ia memberiku nomer telpon orang tuanya yang bisa pijet tradisional gitu. Jelas aku gak bakal kesana, tapi kuhargai perhatiannnya dan mengambil juga nomer HP yang ia berikan. Thanks ya, teman-teman guruku dan siswa-siswaku yang baik atas perhatiannya yang begitu besar kepadaku. Bahkan saat melewati ruang tata usaha pun, rekan-rekan di ruangan itu yang notabene jauh lebih tua dariku asking for my condition of health. Mereka taunya dari teman-teman guru di jurusan listrik. Its wonderful place of work

Day 15 / Ahad, 8 Oktober 2006
Alhamdulillah di pertengahan ramadhan ini, aku sudah khatam al-quran sekali. Semoga target dua kali tercapai. Hari ini, I realize about something. Orang-orang di sekitarku yang selama ini membuatku jengah dengan perlakuan mereka kepadaku, ternyata aku salah besar. Aku harusnya bersyukur bisa punya cinta yang amat sangat dari setiap orang di sekitarku. Seperti apapun caranya, itulah bentuk mereka mengekspresikan cinta mereka. Entah itu sms berkali-kli yang kadang bikin eneg, telpon yang menjemukan karena pertanyaannya gak kreatif abis, hanya seputaran obat, makan dan istirahat. Atau pual cara mereka melarangku beraktivitas apapun even it just washing my clothes. Kusadari, itulah cinta mereka. Setiap omelan adalah cinta. Setiap telpon dan sms adalah cinta.
Ya Allah, terimakasih atas begitu banyak cinta yang kudapat

Day 16 / Senin, 9 Oktober 2006
Gak terasa ya udah 15 hari kita berpuasa. Jalaninya sekarang sudah lebih ringan. Pengen rasanya bisa berbuka di rumah dan shalat maghrib di belakangnya papa. Tahun ini boleh pulang gak ya?

Day 17 / Selasa, 10 Oktober 2006
Alhamdulillah aku boleh pulang sama ibu dan papa. Dek eya dan dek ega lebaran disini karena dek eya kan baru pulang liburan kemarin dan dek ega kan belum ½ tahun ninggalin ambon. Asyik, mudik lagi.

Day 18 / Rabu, 11 oktober 2006
Imanku benar-benar lemah. Ada kemungkaran di depanku tapi kudiamkan saja. Hatiku sibuk marah-marah, gak suka dan rasanya pengen mengekspresikan tapi bibirku gak bisa mengucapkan apa-apa. Itulah selemah-lemahnya iman.

Aku bingung dan gak menemukan jawaban kenapa orang yang pacaran itu harus telpon-telponan sampe berjam-jam gak jelas gitu. Apa aja sih yang diomongin? Iya kalo telponnya di waktu yang normal. Nah ini, tengah malam buta telpon. Sampe sahur, masih aja ngobrol. Abis sahur, tidur dan subuhnya di akhir waktu banget. Yang kayak gitu mana bisa dibilang ekspresi sayang atau apalah. Itu mah tidak menghargai. Mana bisa seorang pria menelpon seorang wanita di waktu dimana wanita tersebut seharusnya beristirahat. Gak menghargai banget kan. Tapi cinta dari setan itu membungkusnya jadi indah berlabel romantis dan sayang. Puih, cape deh.

Kadang aku bosen juga mengingatkan, tapi kalo aku bosen, nanti aku juga kena dosanya dong?

Day 19 / Kamis, 12 Oktober 2006
1. Tadi siang nonton maha kasih tentang Menantu yang durhaka pada mertuanya trus di akhir acaranya, sang ustadz mengingatkan tentang hadits ketika seorang sahabat datang bertanya kepada Rasulullah tentang siapa di dunia ini yang harus diutamakan? Dan Rasulullah menjawab ibu sebanyak 3 kali, barulah ayah. Tiba-tiba aja, aku kangen lagi sama ibu, the precious gift from Allah to me.

2. Pas iklan juga liat iklannya enervon c (kalo gak salah). Yang tentang beberapa orang pas awal puasa sahurnya lengkap, dan semakin kesini semakin banyak yang absen. Cuma satu yang bisa bertahan karena dia minum produk itu. yang aku lihat dari iklan itu, suasana sahurnya itu lho. Duduk bareng di meja. Jadi ingat sahur di rumah. Duduk bareng di meja gitu sama ibu, papa, plus sister2ku. Cant wait to be there

Day 20 / Jumat, 13 oktober 2006
1. Reportasenya Trans TV tadi pagi salah satunya menampilkan puasanya awak kapal Dewa Rucci yang lagi berlayar di Lautan Cina. Aku juga punya penggalan puasa di kapal. Sejak tahun 1998 sampe yang terakhir tahun 2002, mudiknya naik kapal. Puasa di kapal tu seru. Karena kita gak punya kegiatan lain selain waiting, jadi waktu kita habisnya untuk baca, ngaji, tidur deh. Gitu aja selama 3 hari. Shalatnya juga seru. Goyang-goyang gitu. Alhamdulillah aja mushola kapal itu di dek 7, jadi udah tinggi banget dari permukaan lautan jadi gak berasa ombaknya. Gak kebayang kalo musholanya di dek 2 atau 3, bisa-bisa banyak yang mabok dan akhirnya gak bisa sholat. Setelah 2002, aku udah gak pernah ngerasain mudik naik kapal lagi.

2. Alhamdulilah hari ini aku bisa ke asramanya adek2 binaan. Jadi tau keseharian mereka, cara mereka menghabiskan waktu. Kita ngobrol banyak dan aku semakin mencintai mereka karena Allah

3. Sempat sms-an sama salah satu teman dan buntutnya ada smsnya yang bilang kalo aku kudu lebih sabar dan tawadhu. Sedih banget baca sms itu. It means, aku sekarang masih jadi orang yang gak sabar dan tawadhu, paling tidak di mata temanku itu. jadi mikir, jangan-jangan teman2 yang lain juga menganggapku begitu. Ya sih, aku masih jauh banget dari sabar dan tawadhu. Tapi kalo aku 180 derajat berbalik dari itu juga, kok rasanya buruk banget ya diriku. Semoga saja tidak separah itu

 

No comments:

Post a Comment