Sudah dua minggu ini dua kali saya lihat namanya di bemo. Padahal bertahun-tahun saya di Surabaya, berkali-kali naek bemo trayek itu, tapi kenapa baru sekarang saya lihat ada bemo bertuliskan namanya, gede lagi.
Baru pula saya sadari beberapa bulan ini mengapa begitu banyak orang yang mirip dengan dirinya. ADa aja orang di sekeliling saya yang mengingatkan saya tentang dia. Si A yang senyumannya mirip, si B yang ketawanya mirip, si C yang cara ngomongnya mirip, si D yang wajahnya mirip, si E yang gaya jalannya yang mirip dll. Entah memang benar seperti itu atau halusinasiku saja yang mungkin sedang merindunya.
Kemarin kemarin pas ke sebuah perlombaan, nama pemenangnya ada yang sama dengannya. Sekarang saya lagi nonton film di SCTV. Shaolin Soccer. Film ini dulu pas pertama keluar, saya pernah nonton sama dia dan kita ketawa bareng karena lucu.
Pas adegan atau dialog lucu-lucunya, saya ketawa. Hati saya ikut bergetar.
Ternyata…
Saya merindunya. Merindu kesabarannya meladeni cerewet saya, kesabarannya menghadapi omelan atau marah saya, ketulusannya dengar cerita-cerita saya. Menunggui saya hingga selesai segala urusan saya, merindu omelan atau sampe ngambek kalo saya tidak memperhatikan kesehatan dan makan saya, merindu melihat matanya bersinar saat bercerita tentang rencana-rencana dalam hidupnya.
Saya merindu saat melihat dia begitu yakin bercerita tentang mimpi-mimpinya, merindu melihat dia begitu nyata memperjuangkan apa yang ia impikan. Saya belajar tentang pantang menyerah dari dia. Saya mencintai caranya mencintai saya
Dari semua itu,
Saya rindu mendengar tawanya
Apa kau merinduku?
Atau sekedar mengingatku?
Sahabat, kau dimana?
G tuh.............
ReplyDeleteHe....1000x
Bcanda koq
Ba'da Salam wa sholawat.......
Salam ta'aruf aj................
UB 1 Jaya!!!